Kamis, 17 Desember 2009

3. They Are Our New Heroes

Andrew melihat Jackson yang diserang oleh Jagter Held itu. Sinar hitam yang mengenai Jackson itu menimbulkan ledakan yang cukup keras. Andrew hanya bisa pasrah saja dan berharap kalau Jackson tidak tewas. Ia melihat dibalik asap ledakan sesosok bayangan orang berdiri dengan tangguh. Ternyata Jackson masih hidup dan berdiri tegap. Baju rugby yang ia pakai sobek-sobek, badan Jackson pun terluka cukup parah.

Jackson melepas baju rugby nya yang sudah sobek-sobek dan hancur itu. Ia hanya memakai baju kaos dan celana rugby. Luka-luka di tubuh Jackson yang cukup parah itu sembuh dengan sendirinya perlahan. Jackson bingung melihat satu per satu lukanya hilang dan tubuhnya pulih kembali menjadi seperti semula. Namun, seorang Jagter Held kembali menyerang Jackson dari belakang dengan sinar hitamnya. Andrew spontan mengeluarkan sinar putihnya untuk melindungi Jackson dari sinar hitam Jagter Held.

"apa yang barusan aku lakukan? inikah kekuatanku? sinar apa itu tadi yang aku keluarkan?" ucap Andrew
"jadi lo juga orang terpilih?" ucap Jackson
"ya gw adalah Andrew salah satu orang terpilih....lo Jackson kan?! kita harus mengalahkan para makhluk-makhluk aneh ini!" ucap Andrew
"ok! ayo kita kerja sama untuk menghancurkan mahluk-mahluk ini!"


Jackson dan Andrew berlari untuk menghindari para Jagter Held yang terus menyerangnya dengan sinar hitam. Andrew pun menghancurkan 2 Jagter Held sekaligus dengan sinar putihnya

"hei bagaimana lo bisa melakukan itu?" ucap Jackson
"melakukan apa?" ucap Andrew
"yang tadi....lo ngeluarin sinar putih itu, gw gak bisa tuh sebagai orang terpilih," ucap Jackson
"coba lebih berkonsentrasi lagi!"

Jackson mencoba berkonsentrasi. Ia menutup matanya untuk konsentrasi dan mencoba melakukan apa yang dilakukan Andrew tadi. 2 Jagter Held terbang ke arah Jackson yang berdiri itu. Tapi Jackson tidak bisa mengeluarkan sinar putih seperti yang dilakukan Andrew untuk menyerang Jagter Held. Jackson pun ditusuk oleh Jagter Held tepat di dadanya.

"Jackson!!" ucap Andrew

Jackson hanya terdiam. Ia tidak merasa sakit sedikit pun. Luka tusuk di dadanya sembuh dengan cepat

"gw ngerti! gw ngerti sekarang! kekuatan setiap orang terpilih itu beda-beda! lo bisa ngeluarin sinar putih itu tapi lo gak kebal! kalo gw gak bisa ngeluarin sinar putih tapi gw kebal dengan serangan apa pun!" ucap Jackson

"jadi begitu ya! berarti gw gak kebal!" ucap Andrew

Tiba-tiba seorang Jagter Held menyerang Andrew dengan sinar hitamnya. Andrew yang tidak siap itu sangat kaget. Ia terkena sinar hitam dengan telak. Namun, sebuah prisai pelindung yang transparan melindunginya. Ini adalah kekuatan Andrew.

"gw juga kebal Jack!" ucap Andrew
"apa?! kekuatan lo sempurna banget!" ucap Jackson
"gw orang terpilih yang paling sempurna!"

Andrew berlari mengejar 2 Jagter Held. Ia mengeluarkan sinar putihnya dan berhasil menghancurkan kedua Jagter Held itu. Jagter Held yang masih tersisa satu itu kabur dari tempat itu.

"bagus! semua sudah berhasil kita kalahkan!" ucap Andrew
"sip! kita memang gak bisa dikalahkan dengan mudah kan!" ucap Jackson

Dari jauh terdengar suara mobil polisi dan ambulan yang berdatangan menuju lapangan rugby Tornsville. Para polisi itu terlihat berlari masuk ke dalam lapangan untuk melihat apa yang terjadi disana. Jackson dan Andrew pun berlari dari tempat itu sebelum polisi mengetahui keberadaan mereka disana. Mereka tidak ingin identitas mereka sebagai orang terpilih diketahui oleh para polisi itu.

Malam itu serangan Jagter Held telah membuat lapangan rugby Tornsville hancur. Kondisi lapangan itu penuh dengan lubang dan tribun penonton pun rusak. Para polisi itu terlihat mengamankan situasi malam itu, para petugas medis pun mengangkat para korban yang terluka maupun yang sudah meninggal



Esok harinya di rumahnya Andrew sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Jackson. Ia membawa tas ranselnya dan terlihat turun dari kamarnya menuju garasi rumahnya. Di ruang tengah, ibu Andrew memanggilnya

"mau kemana kamu Andrew?"
"aku mau ke rumah Jackson mah,"
"mau ngapain kamu kesana?"
"hmm....belajar bersama,"
"tumben, mamah gak percaya, emang kamu pernah belajar bersama?"
"pernah dulu mah, udah ya, udah siang, nanti aku pulang kemaleman, dah! sampai ketemu waktu makan malam ya!"

Andrew terlihat terburu-buru menuju garasi rumahnya. Ia menyalakan motor vespanya yang terdapat di garasi. Ia pun pergi ke rumah Jackson siang itu


Di rumah Jackson

Ayah angkat Jackson yang seorang pemabuk berat terlihat sedang minum minuman keras di ruang tengah rumahnya sambil menonton berita kejadian mengerikan tadi malam di lapangan rugby Tornsville.

"Jack! Jack! cepat kesini!" ucap ayah Jackson

Jackson belum terlihat turun dari kamarnya. Ayah angkatnya pun memanggilnya lagi

"Jack! Jack! cepat turun brengsek!"

Jackson terlihat turun dari tangga dan menghampiri ayah angkatnya yang mabuk itu

"ada apa sih? ribut banget! aku lagi ngerjain tugas di kamar!"
"itu lihat...berita itu....kamu kemarin malam main disana kan? cepat ceritakan bagaimana kejadiannya disana, katanya saksi-saksi disana, ada makhluk aneh yang nyerang ya?" ucap ayah angkat Jackson sambil sedikit mabuk

"aku gak tahu soal itu, pada saat kejadian itu, aku langsung lari dari lapangan itu dan pulang ke rumah,"

"oh gitu, sekarang dunia makin aneh saja,"

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"siapa tuh? cepet buka," ucap ayah angkat Jackson

Jackson berjalan menuju pintu depan rumahnya, ia melihat ke jendela ternyata tamu itu adalah Andrew. Ia pun membuka pintu itu

"hai ndrew! susah gak nyari alamatnya?" ucap Jackson
"lumayan, beberapa kali gw nyasar,"
"ayo masuk,"
"ok!"

Jackson pun mengajak Andrew masuk ke dalam rumahnya. Andrew melihat ayah angkat Jackson yang mabuk itu di ruang tengah. Ayah angkat Jackson itu terlihat begitu berantakan dengan baju dan wajahnya yang kusut, ruang tengah itu pun begitu berantakan dengan botol-botol minuman keras, sampah kulit kacang dan makanan, dan beberapa minuman kaleng yang bergeletakan dimana-mana

"apa lo liatin gw?" ucap ayah angkat Jackson

Andrew pun kaget dan langsung mengikuti Jackson ke kamarnya.

Di kamar Jackson

"itu ayah lo?" ucap Andrew
"bukan, dia ayah angkat gw, dia itu sebenernya paman gw,"
"ayah sama ibu lo mana?"
"ibu gw udah meninggal dan ayah gw nikah lagi sama perempuan lain, tapi kadang dia ngasih uang ke gw untuk keperluan gw,"
"sori gw tanya-tanya,"

"gapapa, santai aja sama gw...oh iya, jadi kita mau ngapain nih? mau buat kostum kaya gimana? lo yang punya ide kan, coba lo jelasin ke gw,"

"lo tau kan para pahlawan super yang di film-film itu, mereka menggunakan kostum dan topeng untuk menutup wajah mereka, untuk merahasiakan identitas asli mereka,"
"terus, lo mau buat kostum untuk kita?"
"tepat! gimana menurut lo?"
"gw gak mau, pake baju ketat kaya gitu? males banget gw! super gak nyaman!"
"tenang! kita buat bajunya gak seketat itulah! coba lo pikir kalo kita gak pake kostum dan topeng? jadi apa kita? semua orang tahu kita ini orang terpilih, lo mau? nanti kita gampang dikenal sama semua orang,"

"betul sih, sebagai pahlawan kita harus merahasiakan identitas asli kita,"
"jadi gimana? lo setuju kan?"
"gw setuju, tapi kostumnya harus dibuat sama temen gw, dia jago banget kalo bikin baju dan kostum, banyak anak-anak band temen gw bikin kostum ke dia, gw yakin dia bisa bikin kostum buat kita,"
"ok! ayo kita kesana!"

Jackson dan Andrew pun pergi menuju tempat teman Jakcson itu


Siang itu, di rumah teman Jackson. Tempat itu adalah apartemen murah yang terdapat di pinggiran kota. Kamar-kamar yang kecil dan tidak mewah banyak terdapat di tempat itu

"ini tempatnya? dia nyewa kamar ya?"
"iya, dia udah pergi dari rumahnya dari 1 tahun lalu, setelah itu dia mulai bikin bisnis baju dan nyewa kamar ini,"
"oh gitu,"

Jackson mengetuk pintu kamar itu. Seseorang perempuan tomboy dengan gaya yang cukup nyentrik terlihat di depan pintu. Perempuan itu berambut panjang yang poni panjangnya dicat dengan warna coklat tua, ia juga memakai kaca mata yang framenya berwarna hitam, jeans gelap dengan kaos yang dibalut rompi vest kuning yang keren. Perempuan ini bernama Ceryl

"oy Jack, ada apaan?" ucap Ceryl
"gw punya kerjaan nih buat lo,"
"masuk deh,"

Andrew dan Jackson pun masuk ke dalam kamar Ceryl. Kamar itu begitu nyentrik dan berwarna. Banyak kostum-kostum keren bergantungan di "hanger" baju. Bekas-bekas kain jaitan pun terlihat berserakan di lantai. Mesin jahit yang hanya satu itu pun terlihat di atas meja yang cukup besar di pojok ruangan. Di dinding ruangan terlihat gambar-gambar foto para model pria dan wanita yang memakai baju-baju keren dengan gaya paling modern. Gambar-gambar pakaian masa kini pun terlihat banyak berserakan di kasur dan meja.

"siapa nih cowo?" ucap Ceryl
"kenalin ini temen gw, Andrew," ucap Jackson
"halo gw Andrew,"
"Ceryl, terus lo mau ngasih gw kerjaan apa Jack?"

"gw mau lo buat kostum untuk kita berdua,"
"kostum? lo nge-band sekarang? main apa lo? emang lo bisa main alat musik?"
"bukan, kostum untuk hmm...."
"kostum untuk acara pesta sekolah, ya pesta sekolah," ucap Andrew menyelak
"pesta sekolah? boleh...lo mau buat kostum kaya gimana?"
"kaya superhero!" ucap Andrew

"superhero? serius lo?"
"serius gw, kostum superhero kaya yang di tv itu," ucap Andrew
"ok, bisa lo kasih tau kaya gimana design bajunya?"
"ok,"

Andrew, Jackson dan Ceryl pun terlihat berdiskusi untuk membuat kostum itu, mereka terlihat membicarakan model baju, warna dan bahan yang akan mereka pakai. Setelah kurang lebih 1 jam mereka pun selesai berdiskusi

"mau kapan selesai nih baju? yang gini mah agak susah," ucap Ceryl
"malam ini bisa?" ucap Jackson
"bisa, bayarannya 2 kali lipat tapi,"
"yah, elo sama temen juga, diskon lah," ucap Jackson

"lo gak kasian sama gw Jack? gw lagi sepi orderan nih,"
"yah...lo juga gak kasian sama kita? 2 baju kaya gitu dengan harga $50 tuh mahal banget, apalagi 2 kali lipat,"
"yaudah deh, gak 2 kali lipat tapi gw dapet bonus uang tips dong, gw harus kerja cepet nih kalo jadinya ntar malem,"

"ok deh, gw lebihin $5, gimana?"
"ah pelit banget lo, yaudah...cepet cabut sana, gw mau kerja nih,"
"ok! thanks banget ya Cer!" ucap Jackson
"sip!" ucap Ceryl sambil tersenyum kecil

Jackson dan Andrew pun pergi meninggalkan kamar Ceryl, mereka menuju motor mereka untuk segera pulang

"lo yakin dia bisa buat kostum itu?" ucap Andrew
"yakin, dia itu berbakat banget, banyak banget anak-anak band yang bikin baju ke dia, kadang-kadang malah orang-orang pemilik distro bikin baju dari dia karena model baju dia tuh modern banget terus gak pasaran, pokoknya lo tenang aja deh,"
"sip deh,"

Tiba-tiba handphone Andrew berbunyi, ia mengambil handphonenya dan mengangkat telepon itu

"kenapa Sin?" ucap Andrew
"lo dimana ndrew?"
"gw lagi sama Jackson,"
"Jackson pemain rugby itu? lagi ngapain?"
"gak... lagi belajar bareng aja,"
"oh gitu, gw cuma mau nanyain kabar lo aja, kan kemarin malam lo masuk ke lapangan itu, gw takut ada apa-apa aja sama lo,"
"gw gapapa ko, tenang aja,"
"bagus deh, lo mau temenin gw gak?"
"temenin? kemana?"
"ayah gw besok ulang tahun, gw mau beliin dia kado nih, temenin gw ke mall Halley yuk"
"oh gitu, yaudah gw ke rumah lo sekarang ya, lo siap-siap aja, paling gw sekitar 30 menit sampai,"
"ok! sampai ketemu ya! dah!"

Sindy menutup telepon itu

"siapa ndrew? pacar lo?" ucap Jackson
"bukan, temen gw si Sindy,"
"oh yang tomboy itu bukan? yang pake topi terus kan kalo ke sekolah? yang rambutnya panjang itu kan?
"ya lo tau?"
"tau sih, tapi gak kenal,"
"oh gitu, yaudah deh gw mau ke rumah Sindy dulu mau jemput dia, mau ke mall Halley gw,"
"ok sampe ketemu lagi bro!"

Jackson pun menyalakan motor sport kerennya dan pergi meninggalkan Andrew. Andrew menyalakan motor vespanya itu. Ia bersusah payah menyalakan motornya itu. Ia pun mengendarai motornya dengan pelan, walaupun ia sudah memutar gasnya dengan penuh, motornya tidak akan bisa melaju kencang seperti motor sport keren milik Jackson



Tidak lama, Andrew pun sampai di rumah Sindy. Andrew membunyikan klakson motornya dan Sindy pun terlihat keluar dari rumahnya. Sindy menggunakan sweater biru tua dengan celana jeans. Ia juga memakai syal yang menggulung di lehernya. Rambut panjang Sindy diikat membentuk buntut kuda. Sindy berjalan mendekati Andrew dan memakaikan syal ke leher Andrew

"syal? kenapa?"
"hari ini dingin, pake syal itu untuk menghangatkan badan,"
"ooh,"

Andrew pun menjalankan motornya dan menuju Mall Halley sore itu.



Di Mall Halley jam 4 sore

Keadaan mall di minggu sore itu cukup ramai. Banyak orang-orang yang ingin berbelanja di mall itu, ada yang hanya ingin berkumpul dengan teman-teman dan keluarganya sambil menghilangkan penat. Ada juga yang ingin menonton film terbaru yang tayang di bioskop sore itu. Andrew dan Sindy terlihat sedang berjalan bersama di mall yang cukup besar itu

"kado yang bagus untuk papah apa ya?" ucap sindy
"papah lo suka apa? kalo baju gimana?"
"baju? boleh juga si, tapi ada yang lebih bagus gak ya,"

Sindy terus mencari kado yang cocok untuk ayahnya dan Andrew pun terus menemani Sindy.

"gw tahu apa yang cocok ndrew!"
"apa?"
"udah lama banget ayah gw pengen jam tangan baru, gw beliin itu aja gimana?"
"bagus tuh, beli aja,"

Sindy pun mencari jam tangan untuk ayahnya. Ia pun pergi ke toko jam dan berusaha mencari yang cocok untuk ayahnya dan menemukan jam yang cukup mahal yang menurutnya cocok untuk ayahnya

"jam yang itu? itu mahal kan, emang lo punya duit?"
"pas banget uangnya kalo beli jam yang ini, gw udah nabung lama jadi uangnya pas,"
"perhatian banget lo sama ayah lo, salut gw,"
"siapa lagi yang bisa perhatiin ayah kita selain anaknya kan? pak tolong bungkus jam yang itu,"
"iya sih,"


Sindy dan Andrew keluar dari toko jam itu. Sindy terlihat senang karena sudah mendapatkan kado yang cocok untuk ayahnya. Sindy pun mengajak Andrew untuk pulang ke rumah. Mereka menuju motor vespa Andrew yang terdapat di parkiran mall.

Andrew dan Sindy terlihat keluar dari mall itu dengan motor vespa milik Andrew, mereka menuju jalan raya, pada saat mereka sedang mengendarai motor di jalan raya, tiba-tiba ada gempa yang cukup kencang dan membuat semua orang di sekitar jalan itu panik malam itu. Gempa itu semakin kencang dan membuat bangunan sekitar mulai runtuh dan jalanan pun retak sehingga mobil-mobil banyak yang bertabrakan di jalan raya karena jalanan yang rusak.

Teriakan orang-orang pun terdengar keras malam itu karena gempa yang begitu menakutkan, suara raungan keras terdengar begitu mengerikan. Orang-orang itu heran dan bingung dengan suara raungan keras yang mengerikan itu. Mereka tidak tahu suara raungan apa itu. Mereka pun melihat sinar merah menyala membentuk garis lurus ke langit dan membuat langit itu menjadi mendung. Bintang-bintang pun tidak terlihat karena ditutup oleh awan hitam itu. Petir-petir terlihat menyala dan menyambar ke jalan raya dan membuat ledakan keras. Malam itu begitu mengerikan

Angin bertiup sangat kencang dan membuat orang-orang itu berterbangan melayang dan terlempar, gedung-gedung mulai runtuh dan mobil-mobil pun ikut beterbangan. Ternyata sinar merah itu berasal dari lubang meteor yang tempo hari jatuh yang berbentuk simbol aneh itu.
Dari lubang meteor itu terlihat sebuah makhluk mengerikan keluar dan meraung dengan keras

Makhluk itu berbentuk cukup besar dan tingginya setara dengan 4 lantai gedung. Badannya besar dengan kulitnya yang hitam. Makhluk itu bertaring besar dengan bola mata yang merah. Makhluk ini adalah jenis Golem yang berbadan besar dan membawa tongkat batu berbentuk godam besar yang sangat keras

Golem dulunya adalah salah satu kaki tangan Raja Evolin yang dikutuk karena tidak menjalankan perintah Raja Evolin dengan benar. Ia tadinya manusia dan karena ia tidak bisa menjalankan perintah Raja Evolin, ia pun dikutuk menjadi monster aneh yang sering dikenal dengan nama Golem. Karena Golem ini bodoh, Raja Evolin dulu menggunakannya untuk perang melawan kerajaan lain.

Sekarang Golem dikirim oleh Raja Evolin untuk menghancurkan bumi ini. Makhluk mengerikan ini tidak punya pikiran yang jernih sehingga ia akan berpikir untuk menghancurkan semua yang ada disekitarnya.


Orang-orang itu langsung berteriak dan lari tunggang langgang ketika melihat Golem meraung dan mulai menghancurkan gedung-gedung disekitarnya. Para pengendara mobil itu pun meninggalkan kendaraan mereka untuk menghindari monster mengerikan itu.

Golem terus menghancurkan gedung-gedung itu, sesekali ia mengambil mobil dan melemparnya. Ia juga terus meraung dan berlari sambil membuat kerusakan. Para polisi terlihat berdatangan. Mobil-mobil polisi berhenti tepat di depan monster besar itu

"cepat tembak!" ucap salah satu polisi

Semua polisi itu pun menembak Golem tanpa ragu. Tembakan mereka semuanya mengenai tubuh Golem yang besar itu, namun Golem itu hanya meraung dan tidak merasakan apa-apa. Golem itu menendang sebuah kendaraan dan kendaraan itu terlempar mengenai para polisi itu.

"cepat lari! cepat panggil militer! kita butuh senjata yang lebih besar!" ucap salah seorang polisi

Para polisi itu pun lari untuk menyelamatkan diri, mereka tidak sanggup mengalahkan Golem yang besar itu. Golem itu terus membuat kerusakan, tidak ada orang yang bisa menghentikannya.



Malam itu, Jackson terlihat mengendarai motornya dengan cepat, ia melihat dari jauh, Golem membuat kerusakan di tengah kota. Ia mencari Andrew yang sedang berada di dekat Golem sedang mengamuk itu. Sementara itu, Andrew terlihat bersama Sindy dan kumpulan orang yang sedang menyaksikan keganasan monster besar Golem.

"Sin lo pulang aja! cepat tinggalkan tempat ini! gw gak bisa nganterin lo sekarang!"
"tapi gw gak bisa pulang sendiri! lo juga harus pulang ndrew! ayo kita pulang!"
"gw gak bisa! gw harus disini! gw nunggu Jackson!"
"lo emang mau apa? polisi pun gak bisa apa-apa! kita harus pergi dari tempat ini!"
"gw bisa Sin! lo gak tahu siapa gw sebenarnya!"
"apa? apa maksut lo ndrew!"
"gw ini...gw..."

Jackson terlihat berlari dan menghampiri Andrew, ia sudah membawa kostum yang dibuat Ceryl itu. Jackson melihat Andrew sedang berbicara dengan Sindy

"gw sebenernya..."
"ndrew cepet ikut gw! gw udah bawa kostumnya!" ucap Jackson

"Sin gw harus ikut Jackson! lebih baik lo pulang aja! disini berbahaya!"

Andrew pun berlari mengikuti Jackson ditengah keramaian orang itu. Sindy hanya terdiam melihat Andrew pergi. Ia sangat kecewa dengan Andrew yang tidak mempedulikan perkataannya dan meninggalkannya begitu saja


Golem itu meraung keras, ia memukul jalanan dengan godam besar yang ia bawa dengan sangat kencang sampai membuat jalanan itu hancur. Para pasukan militer pun berdatangan untuk melumpuhkan monster besar ini. Mereka menggunakan pesawat tempur dan tank-tank.

Sebuah tank itu menembak Golem tepat di punggungnya, Golem itu meraung kesakitan dan berlari. ia berlari dan mengambil Sindy yang sedang berlari bersama orang-orang itu. Sindy teriak sangat kencang malam itu, ia telah dibawa oleh monster mengerikan. Sindy terus berteriak dan berharap ada seseorang yang bisa menyelamatkannya.

Golem itu berlari menjauh dari tank-tank yang terus menembaknya. Ia memukul hancur 2 tank itu dengan godam batunya. Golem itu melihat ke langit, ia melihat beberapa pesawat tempur terbang dengan cepat. Merasa terancam, Golem itu pun berlari menuju tengah kota yang ramai dengan kendaraan. Di tengah-tengah kota terdapat air mancur besar dan jalannya pun berputar mengelilingi air mancur itu.


Sebuah kendaraan bus yang penuh dengan orang itu sedang mengantri di jalanan karena macet. Para penumpang itu terlihat tenang, mereka tidak tahu bahwa monster besar dan ganas sedang berlari menuju ke arah mereka. Supir bus itu terdiam dan melamun, lalu ia mengernyitkan matanya dan sangat bingung ketika melihat sebuah mobil sedan melayang dengan kencang menuju busnya. Supir bis itu teriak dengan kencang dan tewas seketika setelah mobil sedan itu mengenai bagian depan bus. Bagian depan bus itu hancur karena tertimpa mobil sedan itu. Para penumpang di bus itu pun berteriak dengan kencang. Mereka melihat monster besar yang mengerikan.


Para pilot pesawat tempur itu pun tidak bisa menembak karena terlalu banyak orang-orang sipil yang tidak berdosa disana. Pesawat tempur itu hanya berputar-putar di langit

Di dalam pesawat tempur

"kami tidak bisa menembak! terlalu banyak orang sipil disana! kita harus membawa dia ke tempat yang lebih sepi!"
"tidak bisa! itu terlalu sulit! kalau begitu biar tim helikopter yang melumpuhkannya!"


Tim helikopter polisi itu pun terlihat terbang dengan cepat menuju tengah kota. Jumlah helikopter itu ada 3 buah.

Di dalam helikopter

"kami siap menembak! target sudah terkunci!"
"baiklah, tembak sekarang!" suara dari radio helikopter

Ketiga helikopter itu menembakkan roketnya secara bersamaan. Roket-roket itu menuju Golem dengan sangat cepat. Golem yang sedang membuat kerusakan di tengah kota kaget ketika melihat tiga roket dengan cepat terbang ke arahnya. Ia meraung dan menghindari 2 roket itu. Kedua roket itu mengenai dua buah gedung dan langsung membuat gedung itu runtuh. Satu roket sisanya itu ditangkap oleh Golem dan dilempar balik ke helikopter polisi. Helikopter polisi itu pun meledak dan hancur berkeping-keping


Di pinggiran jalan, terlihat reporter sedang melaporkan langsung kejadian mengerikan di malam itu. Terlihat seorang reporter wanita sedang berbicara dengan "microphone" dan menghadap ke kamera

"pemirsa! serangan monster ini begitu mengerikan! para polisi dan pihak militer tidak bisa menghentikannya! monster ini juga membawa seorang gadis muda di tangannya! lihat gadis itu terus berteriak dan sangat ketakutan! monster itu sekarang naik ke sebuah gedung yang tinggi! lihat di atas sana! siapa yang bisa mengalahkan monster ini? siapa yang bisa menolong kita!!"

Kameraman itu pun mengarahkan kameranya ke atas gedung. Golem itu meraung dengan keras di atas gedung. Ia melihat Sindy yang menangis itu ditangannya. Golem itu meraung dan melempar Sindy dengan kencang ke bawah. Sindy pun terlempar dengan cepat ke jalan raya di bawah. Semua orang sekitar berteriak kencang dan suasana pun begitu mencekam

Tiba-tiba seseorang terbang dengan cepat dan menangkap Sindy yang hampir jatuh ke jalan raya itu. Ia menaruh Sindy di jalanan itu. Sindy melihat pria itu, pria itu memakai topeng yang menutup matanya. Pria itu tersenyum kepadanya dan Sindy pun membalas senyuman itu. Pria itu langsung terbang ke atas untuk mengalahkan Golem ini. Pria ini adalah Andrew

Para orang-orang sipil itu pun bersorak ketika pria asing bertopeng itu menyelamatkan Sindy dan terbang ke atas gedung untuk mengalahkan Golem ini.

"pemirsa! seorang pria bertopeng hitam tak dikenal terbang menyelamatkan gadis itu! dan dia sekarang terbang ke atas gedung itu! siapakah dia? apakah dia superman?" ucap reporter wanita itu

Andrew sudah menggunakan kostumnya. Ia memakai topeng hitam yang menutup dahi sampai matanya, topeng itu juga menutup bagian belakang kepalanya dan berbentuk lancip di bagian belakang. Baju Andrew pun berbentuk cukup ketat berwarna silver hitam yang terlihat sangat keren.


Di atas gedung itu, Golem melihat Andrew terbang tepat di depannya. Lalu Golem itu meraung keras tanda membenci Andrew. Ia mengayunkan godam besarnya ke Andrew. Andrew pun menghindar dan menyerang Golem dengan sinar putihnya. Golem itu terkena telak dan langsung jatuh dari gedung itu ke jalan raya dengan keras. Ia meraung kesakitan.

Dari sisi jalan sebelah kanan terlihat seorang pria mengendarai motornya dengan cepat. Dia adalah Jackson. Jackson menggunakan motor sportnya dan karena kemampuan khususnya, ia bisa merubah motor itu menjadi lebih keren dan mengeluarkan api dari knalpotnya yang berjumlah banyak itu. Motor itu memiliki senjata di samping-sampingnya. Jackson menyerang Golem yang terjatuh itu dengan senjata yang ada di motornya. Senjata itu berbentuk laser merah dan mengenai bagian tubuh Golem dengan telak sampai tembus dari tubuhnya. Golem itu pun langsung lumpuh dan tewas.

Andrew dan Jackson telah berhasil mengalahkan Golem malam itu

"kerja yang bagus Jack!"
"kita berhasil lagi!"

Jackson menggunakan kostum yang lebih nyentrik. Ia menggunakan sayap merah di punggungnya. Bajunya berwarna hitam dengan sedikit warna merah darah yang menghiasai baju itu dan membuat baju itu tampak keren. Jackson menggunakan topeng merah yang hanya menutupi matanya saja.

Para orang-orang sipil itu bersorak dan berlari menuju dua jagoan yang menaklukan Golem yang ganas itu. Mereka menyambut kedua jagoan itu yang sudah berjasa malam itu. Mereka terlihat begitu kagum dengan kedua jagoan itu. Sindy terlihat diantara orang-orang sipil itu. Ia pun terlihat begitu kagum dengan jagoan yang tadi telah menyelamatkannya yang tidak lain adalah Andrew, namun Sindy tidak tahu kalau jagoan yang menyelematkannya itu adalah Andrew.

Seorang reporter wanita menghampiri kedua jagoan itu

"bagaimana anda bisa mengalahkan monster itu? siapa sebenarnya anda ini?"
"saya ini orang terpilih, panggil saya Super Jack!" ucap Jackson begitu sumringah
"kalau anda...siapa nama anda?" ucap reporter itu bertanya kepada Andrew
"maaf saya harus pergi, Jack ayo kita harus pergi!"
"hah? pergi? sekarang?"
"iya! lo gila ya! semua orang tahu tentang kita! kita harus pergi!"
"ah, ga asik nih,"

Andrew pun terbang meninggalkan kumpulan orang-orang sipil yang begitu kagum melihat jagoan baru mereka itu. Jackson terlihat bersiap pergi dengan motor kerennya, Jackson melambaikan tangannya kepada para penggemar barunya itu. Lalu ia mengendarai motornya dengan cepat dan hilang di kejauhan. Malam itu dua jagoan baru telah muncul untuk menyelamatkan bumi ini dari para makhluk-makhluk jahat yang bermunculan. Kemunculan Golem ini menandakan kejahatan Raja Evolin yang semakin menjadi setiap harinya. Di tempat yang tidak diketahui, Raja Evolin terus mengawasi para manusia ini. Suatu saat ia akan muncul ketika waktunya sudah tepat untuk menguasai dunia ini

Kamis, 10 Desember 2009

2. Nightmare

Andrew sedang berada di pertandingan rugby yang sudah ditunggu-tunggu oleh para murid-murid sekolah. Pertandingan antara sekolah Halley Town yaitu sekolah Andrew melawan sekolah Tornsville. Dari dulu kedua sekolah ini memang musuh bebuyutan dalam olahraga rugby.

Semua murid-murid sudah duduk di bangku penonton. Keadaan di tribun penonton itu sangat meriah dan penuh oleh murid-murid yang mendukung sekolah mereka. Kubu sekolah Halley Town berada di sebelah kiri tribun dengan baju serba biru dan putih sebagai tanda warna seragam tim rugby mereka. Kubu sekolah Tornsville duduk di sebelah kanan tribun dengan menggunakan baju serba hitam dan abu-abu sebagai tanda warna seragam tim rugby mereka.

Beberapa murid sekolah ada yang beradu mulut dari tribun mereka untuk saling memaki tim rugby lawan. Mereka saling beradu mulut dan menyatakan tim merekalah yang menang.
Kedua tim cheerleaders sekolah ini pun menyemangati tim mereka di depan tribun penonton. Keadaan lapangan rugby itu sungguh meriah. Andrew hanya diam saja duduk di samping Sindy.

"liat! liat! tim kita udah masuk ke lapangan!" ucap Sindy

Semua pendukung sekolah Halley Town pun berdiri dan bersorak ramai untuk menyambut tim rugby mereka. Para murid perempuan menyoraki Jackson sang kapten tim rugby yang keren dan kuat itu. Jackson adalah pemain rugby yang tangguh dan kuat. Tidak ada satupun lawan yang mampu menyaingi kecepatan berlarinya dan keseimbangan badannya. Karena kemampuannya ini, ia dipercaya menjadi kapten tim rugby sekolah Halley Town

Dari sisi lain, tim rugby sekolah Tornsville masuk ke lapangan dengan menggunakan seragam berwarna hitam dan abu-abu. Kubu sekolah Halley Town menyoraki dan mengejek mereka

Kedua tim itu pun bertanding satu sama lain. Mereka saling beradu otot dan kekuatan badan untuk membuat angka. Jackson berlari membawa bola rugby dengan sangat cepat melewati lawan-lawannya. Setiap lawan yang ingin menjatuhkannya langsung terlempar karena ditabrak oleh Jackson. Akhirnya Jackson berhasil membuat angka dan membuat timnya unggul untuk sementara. Para pendukung tim rugby Halley Town pun bersorak dengan kencang.

Pertandingan terus berlangsung sangat sengit, Andrew merasakan sesuatu yang janggal. Kemampuan khususnya mulai keluar. Ia merakasan kehadiran Jagter Held.

Beberapa anak murid dari kubu sekolah Tornsville yang terlihat aneh itu mulai kelihatan tidak wajar. Semua murid-murid sekolah Tornsville melihat mereka dengan sangat aneh. Mereka tiba-tiba berubah menjadi Jagter Held. Beberapa murid dari Tornsville itu ternyata adalah Jagter Held yang menyamar. Jagter Held yang berjumlah 5 orang itu melayang-layang di udara dan menyerang para murid yang duduk di tribun.

Semua murid panik dan berlarian turun dari tribun. Beberapa diantara mereka ada yang tewas terkena sinar hitam Jagter Held.

Para Jagter Held ini ingin memburu para orang-orang terpilih yang ada di sekitarnya. Salah satu dari orang terpilih itu adalah Andrew dan satu lagi adalah Jackson. Jagter Held itu menyerang Jackson yang berada di tengah lapangan. 3 Jagter Held menyerang Jackson dengan sinar hitamnya. Jackson terus berlari cepat dan menghindar dari serangan Jagter Held. Sinar hitam Jagter Held menghancurkan lapangan rugby dan membuatnya penuh dengan lubang.

Andrew yang tahu bahwa ia adalah orang terpilih hanya bisa ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Di tengah orang-orang yang panik, ia tidak bisa berpikir jernih. Ia pun merasa takut dengan mahluk seram yang bernama Jagter Held ini. Ia melihat dari kejauhan Jackson dibunuh oleh para Jagter Held ini. Tubuh Jackson hancur berkeping-keping setelah terkena sinar hitam Jagter Held

Andrew yang ketakutan itu hanya bisa melihat 2 Jagter Held melayang di depannya. Salah satu Jagter Held itu menusuk Andrew dengan sinar hitamnya. Sinar hitam itu berubah menjadi sebilah pisau dan langsung menusuk Andrew dan Andrew pun tewas.




"tidaaaak!!!!!!!!!!"

"......ternyata aku masih hidup...." ucap Andrew yang baru bangun dari mimpinya

Keringat memenuhi tubuh Andrew. Ia baru saja mimpi buruk tadi. Seorang Jagter Held berhasil membunuhnya. Ia pun hanya terdiam sambil memikirkan arti dari mimpinya itu. Nafas Andrew tersengal-sengal dan ia sedikit shock dengan mimpinya itu. Perlahan ia kembali berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Andrew pun kembali tertidur pulas.




Pagi itu mentari pagi bersinar cukup terang. Awan biru terlihat begitu indah berjajar di atas menemani sang mentari pagi. Jackson terlihat keluar dari rumahnya sambil membawa tas ranselnya. Ia terlihat berjalan terburu-buru karena ingin cepat sampai ke tempat latihan rugby tim sekolahnya. Setelah ia berada di gang-gang sepi, suara seseorang memanggilnya berulang-ulang. Jackson terus melihat sekelilingnya dan mencari dari mana suara itu datang. Tiba-tiba di depan Jackson muncul laki-laki tua berbaju putih dengan rambutnya yang panjang dan berjenggot tebal yang hitam. Ia berjalan mendekati Jackson

"anak muda tenangkanlah dirimu," ucap laki-laki tua itu
"siapa kamu?" ucap Jackson
"saya ini adalah pendahulumu, pelindung dunia di masa lalu,"
"omong kosong, paling cuma penipu murahan," ucap Jackson

Jackson pun berjalan meninggalkan laki-laki tua itu

"sabarlah dulu anak muda, saya cuma ingin berbicara sebentar denganmu, pembicaraan ini sangat penting untuk masa depan dunia, dunia akan hancur sebentar lagi nak"

Jackson menengok ke arah kakek tua itu
"hancur? apa maksut kakek?


"Jackson Celendin, kamu adalah salah satu penerus kami, kamu adalah yang terpilih Jackson," ucap laki-laki itu
"terpilih? apa maksutmu!"
"kamu adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan dunia ini dari makhluk-makhluk jahat yang berdatangan untuk memusnahkan kehidupan manusia,"

"omong kosong! apa yang anda bicarakan! saya ini cuma seorang anak SMA biasa! jangan sembarangan kalau berbicara!"
"memang tidak pernah berubah dari masa dulu. Kami semua pun tidak percaya dulu ketika kami dipercaya oleh NYA untuk melindungi dunia ini...tapi.....semua itu memang benar anak muda, kitalah orang-orang terpilih"
"apa buktinya kalau kita orang terpilih!? kalau anda memang terpilih apa buktinya?!"

"baiklah ikut saya,"



Seketika Jackson dibawa ke masa lalu ketika kehidupan masih tidak beraturan dan banyak pergejolakan dari para manusia. Sekarang Jackson berada di masa sebelum masehi sekitar ribuan tahun yang lalu. Di masa ini, hiduplah raja yang sangat tamak dan jahat bernama Evolin. Ia sangat bengis terhadap rakyatnya. Siapa pun rakyat yang tidak menurut dengannya akan dibunuh beserta keluarganya.Raja Evolin juga raja yang menyembah setan dan selalu melakukan ritual dengan mengorbankan nyawa para rakyatnya untuk menambah kekuatan hitamnya.

Suatu ketika Raja Evolin gundah karena kekuasannya yang kurang. Ia ingin menguasai seluruh negara yang berjumlah 3 kerajaan itu. 2 kerajaan lain dikuasai oleh saudara-saudara kandung Raja Evolin yang masing-masing bernama Raja Wisden dan Raja Oliver.

Raja Evolin yang tamak ingin menggulingkan kekuasaan para saudaranya itu. Ia ingin menguasai 3 kerajaan ini dan mengambil alih seluruh pemerintahan. Akhirnya, malam itu Raja Evolin memanggil para pasukan dan kaki tangannya untuk menghancurkan kekuasaan Raja Wisden dan Raja Oliver. Kedua raja itu tewas dan pemerintahan pun berhasil dikuasai oleh Raja Evolin sepenuhnya.

Bertahun-tahun Raja Evolin menduduki kekuasaan tertinggi di negara itu. Ia bersama para pengikut dan kaki tangannya terus menyiksa para rakyat menuju kesengsaraan yang abadi. Tidak ada kebahagiaan di mata para rakyat jelata. Mereka hanya bisa menangis dan pasrah terhadap kekuasaan Raja Evolin yang absolut.

Raja Evolin yang tamak ini terus bertambah tua seiring berjalannya waktu. Ia menyuruh para pengikut dan kaki tangannya untuk mencari penyihir terhebat untuk membuatkannya ramuan abadi agar ia bisa hidup selamanya. Raja Evolin menganggap dirinya adalah tuhan dan tuhan tidak akan bisa mati. Maka dari itu ia ingin bisa hidup untuk selamanya dan menjadi tuhan.

Melihat Raja Evolin yang sudah sangat keterlaluan, turunlah para orang-orang terpilih untuk menghancurkan Raja Evolin beserta para pengikutnya. Para orang terpilih ini berhasil menggagalkan niat Raja Evolin dengan mengalahkannya beserta para pengikut-pengikutnya. Raja Evolin beserta pengikutnya dikubur hidup-hidup di bawah gurun pasir yang sangat dalam. Sejarah Raja Evolin pun berakhir.

Waktu terus berjalan dari tahun ke tahun sampai ke jaman modern. Banyak orang sekitar yang melihat keberadaan Raja Evolin yang terkenal kejam itu. Mereka sering melihat Raja Evolin berjalan di jalanan sepi dengan menggunakan Jubah hitamnya. Banyak juga yang bilang bahwa Raja Evolin masih hidup dan berhasil melaksanakan keinginannya dulu untuk hidup abadi. Kejanggalan pun semakin kuat ketika para orang-orang penting di negara itu hilang satu per satu dengan misterius. Banyak yang menduga ini adalah ulah Raja Evolin dan para pengikutnya. Raja Evolin ingin menuntaskan keinginan masa lalunya untuk menjadi Tuhan dan menguasi seluruh dunia. Maka dari itu ia bangkit dan siap melakukan kejahatan di muka bumi ini


Setelah lama berada di masa lalu, Jackson pun dibawa kembali ke masa kini. Ia sangat tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"kami gagal ketika itu,"
"gagal?"
"ya, Raja Evolin masih hidup.....dia berhasil melaksanakan ritualnya dan menjadi abadi....setelah sekian lama hilang....ia pun bangkit dan ingin untuk menguasai dunia ini,"
"lalu apa yang harus aku lakukan?"
"kalian harus mencegah Raja Evolin dan para pengikutnya menguasai dunia, carilah keempat orang terpilih lainnya dan lawanlah kejahatan ini,"
"dimana saya harus mencari orang-orang ini?"
"temanmu bernama Andrew itulah salah satu orang terpilih ini,"
"Andrew?! siapa dia?! saya tidak mengenalnya!"

"kamu akan segera menemuinya Jackson....jangan mengecewakan kami para pendahulumu ini,"

Lelaki tua itu pun perlahan menghilang dan meninggalkan Jackson

"tunggu! jangan pergi! saya masih tidak mengerti!" ucap Jackson

Jackson pun pergi dari tempat itu

Seorang Jagter Held keluar dari balik tembong gang. Ia melihat Jackson pergi di kejauhan. Jagter Held itu terlihat geram, ia meraung seperti harimau yang baru melihat mangsanya lari. Gigi tajamnya yang seram terlihat begitu mengerikan. Jagter Held itu pun pergi dari tempat itu.




Siang itu Andrew sedang makan bersama Sindy di sebuah cafe di tengah kota. Keadaan kota cukup ramai siang itu. Para pejalan kaki memenuhi trotoar, mobil-mobil pun lalu lalang di jalan raya dengan cukup cepat. Seorang pengemis pemain gitar bernyanyi di trotoar untuk sekedar mendapat recehan dari para pejalan kaki. Di dalam cafe, terlihat Andrew dan Sindy sedang menyantap makanan sambil membicarakan sesuatu

"drew...kira-kira siapa yang menang pertandingan rugby nanti? sekolah kita pasti kan!" ucap Sindy
"mudah-mudahan aja...dari dulu kan tim rugby kita emang musuh abadi sama tim rugby sekolah Tornsville," ucap Andrew
"iya...tahun kemarin tim kita kalah di final sama Tornsville...abis belum ada "si jenius" Jackson sih,"

"oh Jackson itu...kapten tim rugby sekolah kita kan? dia emang jago...mudah-mudahan malam ini dia main bagus,"
"iya mudah-mudahan...tapi emang si Jackson itu banyak fans ceweknya...banyak banget cewek sekolah yang suka sama dia,"
"gak heran, badan tinggi tegap gitu, wajah keren....kapten tim rugby juga, cewek mana yang gak suka sama dia," ucap Andrew

"gw gak,"
"emang lo cewe?" ucap Andrew meledek
"sial lo...menurut lo emang apa?"
"hmm.....cewe,"
"cewe kan,"

"iya cewe yang nyontek PR orang mulu kerjaannya,"
"hehehe,"
"ketawa aja bisanya...tapi.....kenapa lo gak suka sama Jackson? bukannya dia ideal banget sebagai cowo?" ucap Andrew sambil menyantap makanannya

"gak ah, gw gak mau gampang suka sama orang sebelum gw kenal sama dia, gw harus kenal sama dia, baru gw putusin suka sama dia apa gak, belum tentu Jackson yang keren itu baik kaya lo.....ups,"

"hah? kaya siapa?"
"hah? kaya siapa apaan? gak ko," ucap Sindy
"ooh...."

"untung dia gak denger tadi, hampir aja...." gumam Sindy


Tiba-tiba terdengar suara ribut orang-orang di luar Cafe. Semua orang di cafe itu pun keluar dari dalam cafe untuk melihat keadaan di luar

"hah apa itu! banyak banget meteornya," ucap salah satu orang
"apakah ini kiamat?" ucap orang lain lagi
"bukannya kiamat 2012?"

Andrew dan Sindy melihat ke langit. Mereka melihat banyak meteor berjatuhan dari langit. Meteor-meteor itu langsung menuju bumi dan salah satunya ada yang terjatuh di tengah kota.

"lihat! ada yang jatuh di alun-alun kota! ayo kita lihat!" ucap salah satu orang
"ini serangan alien!" ucap orang yang lain lagi

Para orang-orang yang ramai itu pun menuju alun-alun kota untuk melihat meteor yang jatuh di sana. Andrew dan Sindy pun ikut berlari bersama orang-orang untuk melihat meteor itu.

"Sin jangan jauh-jauh! nanti kita kepisah! rame banget soalnya! cepet pegang tangan gw!" ucap Andrew

Sindy pun memegang tangan Andrew dengan erat


Setelah sampai di alun-alun kota. Para orang-orang yang ramai itu pun melihat sebuah lubang cukup besar dan sangat dalam. Beberapa polisi terlihat sedang menghalangi orang-orang yang ingin melihat meteor itu dari dekat.

"pak mundur! anda terlalu dekat!" ucap polisi itu
"semuanya mohon mundur! ini hanya gejala alam biasa! tidak ada yang perlu dikhawatirkan! lebih baik anda semua bubar!" ucap polisi lain

Andrew dan Sindy berusaha untuk melihat lubang meteor itu. Pandangan mereka tertutupi oleh orang-orang di depannya.

"susah banget ngeliatnya!" ucap Andrew
"iya, harus maju ke depan," ucap Sindy

Polisi yang berjumlah sedikit itu tidak mampu menghalangi orang-orang yang ingin mendekat ke lubang meteor itu. Akhirnya, satu pemuda yang sok mendekat ke lubang itu.

"ada apaan sih? cuma lubang gini doang pake dihalangin," ucap pemuda itu sambil melihat teman-temannya di belakang
"bener lo! lubang kaya gini aja pake dihalangin segala! polisi emang suka berlebihan!" ucap teman-teman pemuda itu

"hai nak! jangan sembarangan mendekat ke lubang itu! mundur sekarang!" ucap polisi
"kenapa pak? emang bakal terjadi apa kalo saya mendekat?" ucap pemuda sok itu


Dari dalam lubang meteor terlihat tentakel-tentakel aneh menjulur keluar untuk menangkap pemuda yang berdiri di dekat lubang itu. Pemuda sok itu pun tertarik ke dalam lubang oleh tentakel aneh itu. Semua orang pun kaget dan langsung panik. Para polisi pun mulai kewalahan dengan kepanikan orang-orang itu.

"tenang! tenang! saya harap semua tenang! jangan panik!" ucap polisi itu

Lubang meteor itu tertutup perlahan dan membentuk simbol aneh di tanah. Para polisi itu pun melapor menggunakan radio khususnya

"lubang meteor itu tertutup...ini hal yang aneh..." ucap polisi itu
"disini pun begitu...lubang meteor itu tertutup...apa sebenarnya ini?" ucap suara seorang polisi di radio
"di mana anda berada?"
"di belakang bukit Halley,"

"baiklah, segera kembali ke markas...kita harus membicarakan kejadian ini dengan atasan,"
"siap!"


Meteor-meteor itu berjatuhan di berbagai tempat di seluruh dunia. Entah dari mana meteor itu berasal. Yang jelas seseorang telah mengirimkan meteor-meteor ini. Seseorang yang sangat jahat dan berbahaya. Seseorang yang ingin menguasai dunia ini



Di tempat latihan tim rugby sekolah Halley Town. Jam 3 Siang

"sudah sudah! jangan sampai konsentrasi latihan terganggu oleh meteor-meteor itu! cepat semua berbaris!" ucap pelatih tim rugby sekolah Halley Town

Para pemain rugby termasuk Jackson pun membentuk barisan dengan rapi. Mereka baru saja melihat meteor-meteor besar bejatuhan dari langit. Pelatih Rob berjalan dan melihat mereka satu-satu. Lalu ia berhenti di depan salah satu pemain

"apakah kamu siapa menang hari ini?!" ucap pelatih Rob
"siap pak,"
"apa?!"
"siap pak!"

Pelatih Rob menarik pemain itu sampai wajahnya dekat dengan wajah pelatih Rob

"saya tidak dengar! ucapkan dengan keras! apa kamu siap menang malam ini?!"
"saya siap menang pak malam ini!!"
"bagus!"

"malam ini kita akan melawan musuh bebuyutan kita! siapa pun harus bermain baik malam ini! apakah kalian mau harga diri kalian terinjak-injak oleh sekolah Tornsville anak muda!!" ucap pelatih Rob
"tidak pak!" ucap para pemain serentak
"bagus!"

"siapa kita!?" ucap pelatih Rob
"kita adalah sang pemenang!"
"siapa kita!!"
"kita adalah pemenang pak!"
"bagus! sekarang bentuk dua tim! dan pergilah ke lapangan! kita akan latih tanding untuk persiapan nanti malam!"

Para pemain rugby sekolah Halley Town itu pun pergi ke lapangan untuk latih tanding. Mereka bersiap untuk memulai pertandingan. Jackson terlihat memberi arahan ke timnya untuk memenangkan pertandingan

"begini strateginya...gw akan membawa bola sampai ke tengah lapangan...sampai mereka ngejar gw...terus bola akan gw oper ke lo Rick... tapi lo harus ambil posisi di depan...lo harus lari secepatnya ke depan pada saat gw bawa bola...setelah itu lo lari dan cetak angka! yang lain jaga pemain lawan satu-satu! ayo kita menangkan ini kawan!" ucap Jackson


Pertandingan pun dimulai. Sesuai strategi Jackson, semua pemain menjaga satu-satu pemain lawan. Rick terlihat berlari ke depan dengan cepat. Jackson terus berlari membawa bola sambil menabrak para lawan yang menjaganya. Semua pemain lawan terus mengejar dan fokus ke Jackson.

Jackson yang kuat dan cepat itu berhasil menjatuhkan para lawan-lawannya. Tapi Beny yang dijuluki "The Bison" di tim rugby Halley Town menjadi penghadang terakhir Jackson. Jackson melihat di depannya ada Beny yang berbadan sangat kekar. Ia berusaha untuk melewati Beny namun Beny yang kekar itu menabrak Jackson dengan sangat keras sampai Jackson berputar dan terjatuh kencang ke tanah. Semua pemain dan pelatih pun mendekati Jackson yang tersungkur di tanah

"lo gapapa Jack?" ucap Beny
"Jack! ada yang cedera ga?" ucap teman yang lain
"wah gawat lo Ben, si Jackson lo abisin juga,"
"gw gak tahu kalo bisa sampai kaya gini," ucap Beny

"minggir-minggir! ada yang patah Jack?" ucap pelatih Rob
"tangan saya pelatih," ucap Jackson

Tangan Jackson patah dan terlihat mengerikan. Semua pemain terlihat begitu ngeri ketika melihat tangan Jackson yang patah itu.

"gila serem banget," ucap Rick
"wah kacau! si Jackson gak bakal bisa main malam ini," ucap pemain lain
"bisa kalah kita,"

"kayanya gw gak apa-apa deh, gak ngerasa sakit gw," ucap Jackson sambil bangun dari tanah
"ah masa? tangan lo patah gitu...ngeri gw ngeliatnya," ucap Rick
"serius gak apa-apa...gw gak ngerasa sakit sedikit pun," ucap Jackson

"Jackson! kamu harus cepat dibawa ke tim medis! tim medis cepat bawa Jackson!" ucap pelatih Rob
"tidak perlu pelatih, saya sudah sembuh...lihat," ucap Jackson

Jackson tiba-tiba membetulkan tangannya yang patah itu. Tangannya yang patah tiba-tiba sembuh kembali dengan mudah. Sebagai orang terpilih, inilah salah satu kelebihan Jackson.

Semua teman-teman Jackson sangat kebingungan. Tim medis dan pelatih Rob pun demikian. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat

"ooh...sudah sembuh ya....bagus....kamu bisa bermain malam ini kalo gitu," ucap pelatih Rob




Setelah selesai latihan, ruang ganti pemain tim Halley Town. Jam 04.30 sore

Jackson sedang mandi sore itu setelah lelah latihan. Ia mandi sendiri di ruangan sepi itu. Seseorang misterius membuka pintu ruang ganti tim perlahan. Ia masuk ke dalam ruangan.

Setelah selesai mandi, Jackson pergi ke lokernya dan berpakaian. Ia membuka lokernya dan melihat ke cermin di lokernya. Di cermin itu Jackson melihat ada orang berbaju hitam yang sangat misterius berjalan ke arahnya. ia pun langsung menengok ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa di sana.

Jackson berjalan meninggalkan ruang ganti tim sambil membawa tasnya. Seseorang berjalan mendekatinya dari belakang. Ia menepuk pundak Jackson. Jackson pun kaget

"Jack soal yang tadi, gw minta maaf banget ya, gw gak sengaja," ucap Beny
"oh lo Ben...gw kira siapa....oh soal yang tadi santai aja...gw juga gak apa-apa kan," ucap Jackson
"iya, gw juga bingung...kok bisa tangan lo langsung sembuh gitu? jangan-jangan lo punya kemampuan khusus kaya orang terpilih? jangan-jangan lo orang terpilih? tapi masa sih lo orang terpilih?" ucap Beny
"orang terpilih apaan?"

"lo pernah baca cerita tentang sejarah masa lalu gak? tentang orang-orang terpilih untuk melawan kejahatan sekitar ribuan tahun lalu...mereka punya kekuatan khusus seperti para nabi...bisa dibilang mukjizat," ucap Beny
"lo terlalu banyak baca komik Ben...mana ada yang kaya gitu di jaman sekarang," ucap Jackson
"iya sih,"

Jackson berpikir dalam hati,"orang-orang terpilih? apa benar itu ada? apa benar apa yang dikatakan kakek tua itu tadi pagi? apa aku ini nabi seperti yang diucapkan Beny?"

"udah ah, gw mau cabut...mau istirahat gw...ntar malem tanding kan," ucap Jackson
"bareng gw aja Jack,"
"ok,"

Beny dan Jackson pun pergi meninggalkan ruang ganti. Seseorang muncul dari balik lemari loker. Ia adalah Jagter Held. Jagter Held ini mengerang dengan suara yang mengerikan. Ia ingin segera memburu Jackson sang pahlawan terpilih, namun ia mengalami kesulitan untuk melakukan itu. Jagter Held itu pun pergi dari tempat itu




Lapangan rugby sekolah Tornsville. Jam 07.45 malam

Suasana di luar lapangan cukup ramai dipadati oleh para murid-murid masing-masing sekolah untuk melihat pertandingan yang paling ditunggu-tunggu oleh kedua sekolah. Mereka terlihat mengantri di pintu loket untuk masuk ke dalam lapangan.

Di tempat lain, Sindy sedang menunggu Andrew di cafe tempat yang sudah mereka janjikan untuk bertemu sebelumnya. Sindy gelisah dan terus melihat jam di tangannya. Ia melihat tinggal 15 menit lagi pertandingan akan segera dimulai.

"duuuh...si Andrew mana si? tinggal 15 menit lagi nih... yang gw gak suka dari Andrew tuh ngaretnya ini...dari dulu emang gak pernah berubah nih anak," ucap Sindy


Andrew sedang menyetir motor vespanya di jalan raya. Ia terlihat gelisah dan terus berusaha menuju cafe untuk menjemput Sindy. Ia menyetir motor itu dengan cepat. Namun, jalanan sabtu malam itu cukup ramai, Andrew pun terjebak macet dan terus mengeluh

"kenapa sih sabtu malam semua orang keluar! gak tau apa gw mau keluar juga! bikin macet aja ah!" ucap Andrew

"hei lihat apa itu!" ucap salah satu pejalan kaki

Andrew yang berada di motornya melihat ke arah langit. Ia melihat beberapa bayangan hitam terbang dengan cepat menuju ke arah lapangan rugby sekolah Tornsville.

"itu seperti makhluk yang kemarin mengejarku...tidak salah lagi...mimpiku itu memang benar! aku harus segera ke lapangan rugby itu! Jackson tidak boleh mati!"

Andrew langsung membelokkan motornya ke trotoar. Ia mengendarai motornya dengan cepat melewati trotoar untuk menghindari macet. Para pejalan kaki meneriakinya. Tak lama ia pun sampai di depan cafe tempat Sindy menunggu. Ia melihat Sindy berdiri sambil bertolak pinggang dan menunjuk jamnya

"jam berapa sekarang?" ucap Sindy sedikit marah
"hmm....jam 8?" ucap Andrew sambil tersenyum agak ketakutan kalau Sindy mengamuk
"pertandingan jam berapa?" ucap Sindy
"jam 8..." ucap Andrew tersenyum
"kita telat tau....ayo ah cepet!" ucap Sindy sambil naik ke vespa Andrew

Andrew pun langsung meng-gas vespanya tanpa ragu. Ia terus melewati trotoar jalanan. Seorang kakek tua yang hampir tertabrak meneriakinya.

"kurang ajar! gila! lihat-lihat dong!" ucap kakek itu
"maaf kek! sekarang trotoar udah bisa untuk motor kok," ucap Andrew

Kakek itu terlihat bingung sambil memikirkan perkataan Andrew barusan.

"dasar anak jaman sekarang...dia pikir aku bodoh apa percaya dengan perkataannya," ucap kakek itu

Tiba-tiba banyak motor lain yang melewatinya. Kakek itu pun kaget dan bingung ketika banyak motor yang melewati trotoar jalanan.

"betul kek! trotoar udah bisa untuk motor di waktu tertentu!" ucap salah satu pengendara motor sambil menyetir melewati kakek itu

"oh jadi begitu...pintar juga anak-anak jaman sekarang ya...aku harus coba besok-besok," ucap kakek itu



Setelah sekian lama. Andrew dan Sindy pun sampai di lapangan rugby sekolah Tornsville. Ia dan Sindy langsung bergegas ke pintu loket. Di pintu loket itu banyak orang yang ingin masuk ke lapangan. Namun, ternyata loket itu sudah tutup dan ada tulisan semua bangku telah penuh.

"hah? semua bangku udah penuh? tuh kan kita telat..." ucap Sindy agak kecewa
"yah....gimana nih," ucap Andrew
"batal deh nonton tim sekolah kita," ucap Sindy

Sindy terlihat sangat kecewa dan wajahnya muram. Andrew melihat Sindy dan meminta maaf kepadanya

"maafin gw ya Sin...semua gara-gara gw," ucap Andrew
"ah gapapa ko," ucap Sindy tersenyum
"gw punya ide," ucap Andrew
"ide apaan?"
"ayo ikut gw!"

Andrew menarik tangan Sindy agar mengikutinya. Andrew mengajak Sindy ke tempat penjual makanan yang berada di depan lapangan.

"gimana kalo gw traktir makan sebagai permintaan maaf gw? gw tahu lo belom makan malam kan," ucap Andrew
"gw udah makan kok," ucap Sindy
"masa?"
"iya serius,"

Tiba-tiba perut Sindy berbunyi cukup keras. Andrew hanya tersenyum saja melihat Sindy

"belum makan ya?"
"udah tadi pagi maksut gw," ucap Sindy
"oh gitu...mau hotdog ga?"
"boleh deh,"
"gitu dong...gw kan mau minta maaf sin....pak hotdog dua ya,"

Mereka pun menyantap hotdog berdua di bawah pohon rindang malam itu. Bintang menerangi malam dan membuat suasana menjadi semakin romantis. Andrew dan Sindy hanya diam saja sambil menyantap hotdognya

"akhirnya kita makan hotdog gini," ucap Sindy
"iya...gapapalah lumayan," ucap Andrew
"gara-gara lo si, gw jadi gak nonton nih, huh!"
"sori sin, udah ke 50 kali nih gw bilang sori,"
"gapapa, gw masih kecewa abisnya,"


Suara teriakan orang-orang terdengar dari dalam lapangan rugby. Beberapa diantara mereka terlihat keluar dari pintu loket dengan mendobrak pintu itu. Para penonton yang kebanyakan anak SMA itu terlihat berebutan keluar dari pintu loket. Mereka terlihat panik

"monster! monster! cepat pergi dari sini!"
"monster itu ingin membunuh kita!!"

Andrew dan Sindy sangat kaget melihat para orang-orang yang panik itu

"sin! lo tunggu disini! kalo perlu pulang aja! gw harus ke dalam! di dalam sangat berbahaya! lebih baik lo jangan ikut ke dalam!" ucap Andrew

Andrew pun berlari meninggalkan Sindy

"Andrew! drew! tunggu!" ucap Sindy



Andrew terus berlari ke arah pintu loket. Ia melewati banyak orang yang berlalu lalang keluar dari pintu loket

"lo mau kemana? lo mau ke dalam? lo gila ya? di dalam ada monster! lebih baik lo pergi!" ucap salah satu penonton
"gw harus ke dalam!" ucap Andrew
"terserah! gw gak nanggung!"

Andrew pun masuk ke lapangan. Ia melihat lapangan sudah hancur dan berlubang-lubang. Tribun penonton pun hancur karena ulah para Jagter Held. Beberapa pemain rugby ada yang tewas di lapangan. Andrew melihat Jackson sedang dikejar para Jagter Held. Lalu Andrew berlari untuk menyelamatkan Jackson. Namun, Andrew sedikit terlambat dan Jagter Held menyerang Jackson dengan sinar hitamnya. Jackson terkena sinar hitam itu dengan telak. Andrew berteriak kencang memanggil nama Jackson malam itu.

"apakah aku gagal menyelamatkan Jackson?"

-To be continued-

1. Threat of The Mysterious Creatures

Seorang pemuda sedang menatap layar kaca malam itu sebelum ia tidur. Pemuda ini berumur sekitar 17 tahun dan sedang dalam masa pembentukan jati diri. Pria ini bernama Andrew, seorang remaja yang selalu mendambakan kejujuran dan keadilan. Seseorang yang selalu menjunjung tinggi nilai kehormatan dan kebenaran. Ia adalah orang yang sangat tidak suka dengan penjahat-penjahat kriminal yang selalu melakukan kekerasan terhadap orang-orang yang bersalah. Malam itu Andrew sedang menonton berita tentang penculikan ilmuwan terkenal yang bernama Dr. Erwin.

Dr. Erwin adalah seorang ilmuwan yang sangat terkenal karena penemuan-penemuannya di bidang teknologi terutama persenjataan dan perlengkapan perang.

"kenapa akhir-akhir ini banyak penculikan ilmuwan-ilmuwan terkenal? siapa yang sebenarnya menculik mereka? apa tujuan penculik ini?" gumam Andrew

Andrew hanya heran dengan banyaknya penculikan seorang ilmuwan akhir-akhir ini. Ia takut ayahnya yang seorang ilmuwan diculik oleh para penculik misterius ini. Sudah ada 3 ilmuwan yang hilang selama 3 minggu berturut-turut.

Andrew yang terus memikirkan siapa penculik misterius ini akhirnya tertidur pulas di kasur kamarnya sambil memegang remot TV. Andrew yang tertidur itu bermimpi tentang apa yang terjadi di masa depan


Andrew berjalan sendiri di tengah kota yang kosong dan sepi. Tidak ada satu orang pun terlihat di kota itu. Keadaan kota itu sangat kacau dan berantakan. Mobil-mobil yang terabaikan di pinggir jalan, gedung-gedung yang sudah hancur dan jalanan yang retak membuat suasana kota sangat memprihatinkan. Andrew terus berjalan tidak tahu mau kemana. Ia hanya berjalan dan terus berjalan mengikuti kata hatinya.

Sudah cukup lama ia berjalan, Andrew melihat cahaya besar seperti radiasi menuju kearahnya dengan cepat. Semua yang dihempas radiasi itu langsung hancur berkeping-keping. Gedung-gedung itu hancur dihempas cahaya radiasi ini dan mobil-mobil pun berterbangan. Andrew kaget bukan main dan hanya bisa pasrah saja. Lalu ada suara yang berbicara kepadanya. Entah dari mana suara itu datang.

"Andrew.......kamu adalah salah satu orang dari 5 orang terpilih untuk menjaga kehancuran bumi ini. Siapkanlah dirimu dan carilah keempat orang terpilih lainnya untuk bergabung bersamamu untuk mencegah kehancuran dunia. Masa depan dunia ada ditanganmu,"


Suara itu pun berakhir diiringi kehancuran bumi karena ledakan radiasi yang sangat besar itu. Tubuh Andrew pun perlahan hancur terkena radiasi itu. Andrew langsung terbangun pagi itu setelah mimpi aneh yang ia dapat tadi malam. Ia melihat jamnya sudah menunjukkan jam 06.30 pagi. Ia langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bersiap untuk mandi

"sial! telat lagi...telat lagi....kapan sih aku gak pernah telat" ucap Andrew

Setelah mandi, Andrew langsung turun untuk sarapan. Ia melihat ibunya sedang memasak di dapur

" sudah 3 kali Andrew, sekali lagi kamu telat, kamu pasti dikeluarkan dari sekolah, lebih baik kamu bergegas, bis sekolah sudah datang," ucap ibu Andrew

"ah yang benar mah? aku belum sarapan lagi, gimana nih," ucap Andrew

"sudah ini bawa roti isi buatan mamah, nanti dimakan di bus ya,"
"ok mah! aku berangkat ya!" ucap Andrew

Andrew pun pergi menuju mobil bis sekolahnya. Ia masuk ke dalam mobil itu dan melihat teman-temannya yang melihatnya dengan aneh dan cuek. Tidak ada satu orang pun yang menawarkannya untuk duduk. Tapi seorang perempuan yang duduk sendiri di bagian belakang bus memanggil Andrew untuk duduk di sebelahnya. Perempuan ini adalah Sindy.

Sindy adalah perempuan tomboy yang cukup manis. Ia selalu pakai topi dan kaos oblong yang dipadukan dengan kemeja garis-garis. Ia juga suka memakan permen karet. Gayanya cukup asik dan cuek.

"udah ngerjain PR matematik belom lo drew?" ucap Sindy
"udah lah, emang lo Sin, lo pasti belom kan?"
"lo tau kan gw, gw nyontek yah nanti pas udah di sekolah," ucap Sindy sambil senyum-senyum kecil
"iya kaya biasa kan,"
"iya, abis gw males ngerjain PR gituan, muak gw...mendingan pelajaran olahraga," ucap Sindy
"kalo pelajaran olahraga, gw udah gak heran sama lo," ucap Andrew

Sindy hanya senyum-senyum saja seperti bangga akan dirinya. Sindy memang pelajar yang sangat jago dalam banyak bidang olahraga seperti bola, basket, dan karate. Ia sering mendapatkan juara 1 karate di tingkat lokal.


Tidak lama, Andrew bersama teman-temannya pun sampai di sekolah. Semua anak murid SMA itu turun dari bus mereka dan bergegas masuk ke dalam sekolah mereka.

"gw ke kelas duluan! udah mau masuk nih! PR lo belum gw salin! daaah...." ucap Sindy

Andrew hanya terdiam sambil melihat Sindy yang pergi membawa buku matematikanya. Andrew berjalan menuju lokernya untuk mengambil beberapa buku sekolah yang ia tinggalkan di loker. Ia membuka lokernya dan mengambil beberapa buku. Dari balik pintu loker, Andrew melihat gadis yang sangat cantik berdiri tidak jauh darinya. Ia melihat gadis itu sedang membuka lokernya untuk mengambil barang keperluannya.

Andrew memandangi tubuh gadis itu dan khayalan laki-lakinya muncul. Ia sejenak melamun.

"ah....apa yang aku pikirkan, tidak baik berpikir seperti itu," gumam Andrew

Gadis itu melihat Andrew dan tersenyum ke arahnya. Rambutnya yang panjang dan tubuhnya yang tinggi dan gemulai membuat gadis yang bernama Aurel ini banyak disukai murid pria di sekolah. Aurel adalah salah satu gadis terkenal disekolah karena berasal dari kalangan orang-orang kaya. Aurel adalah salah satu murid yang termasuk dalam komunitas murid-murid kaya dan terkenal di sekolah.

Aurel melihat Andrew sejenak dan tersenyum kepadanya

"apa?"
"oh....nggak....nggak ada apa-apa," ucap Andrew

Aurel lalu pergi meninggalkan Andrew dan seorang murid laki-laki yang termasuk dalam komunitas murid kaya dan terkenal menghampirinya. Ia mengajak Aurel pergi ke suatu tempat. Andrew berjalan menuju ke kelasnya

"lupakan Andrew.....gak mungkin cewek kaya Aurel bisa aku dapatkan, gak mungkin," ucap Andrew


Setelah sampai di kelas, Sindy menghampiri Andrew dan memberikan buku matematikanya

"makasih ya, besok-besok gw pinjem PR lo lagi ya," ucap Sindy
"iya,"
"senyum dikit dong,"
"hmm..." Andrew senyum terpaksa

Andrew duduk di bangkunya dan terdiam. Ia memikirkan mimpinya semalam yang sangat aneh. Ia tidak mengerti apa maksut dari suara misterius itu. Ia terus berpikir apa maksut dari suara misterius itu. Siapa yang dimaksud dengan orang-orang terpilih? siapa kelima orang ini? Batin Andrew terus bertanya-tanya.

Lamunan Andrew berakhir ketika ia melihat Sindy sedang menatapnya dari jauh dengan wajah yang sedikit tersenyum sambil mengunyah permen karet. Andrew melihat Sindy yang sedang menatapnya itu. Lalu Sindy membuang mukanya sambil membuat balon dengan permen karetnya



Bel berbunyi kencang siang itu. Semua murid keluar dari kelasnya masing-masing dan memenuhi koridor sekolah. Mereka ada yang mengobrol dengan temannya, ada yang memeriksa loker mereka, dan ada juga yang sedang berbicara dengan murid yang berlawan jenis untuk mengajak kencan. Andrew seperti biasa menaruh buku-buku pelajaran di lokernya sebelum ia pulang ke rumah. Setelah ia menaruh bukunya, Andrew berjalan untuk pulang. Tapi anehnya banyak murid-murid yang membicarakan pertandingan rugby antar sekolah yang akan di adakan besok malam. Semua murid-murid yang berlalulalang membicarakan pertandingan itu. Beberapa diantara mereka ada yang membawa brosur pengumuman pertandingan itu.

Andrew berjalan mendekati papan pengumuman. Ia melihat brosur tentang pertandingan rugby itu.

"oh jadi sabtu besok ada pertandingan rugby ya....ternyata tim rugby sekolah Halley Town akan bertanding besok, tapi sepertinya aku gak mau nonton," ucap Andrew

"drew! besok nonton sekolah kita tanding dong! masa gak nonton sih! besok kan sabtu ini! ngapain di rumah, nonton ya, temenin gw lah," ucap Sindy yang tiba-tiba datang
"emang seru ya pertandingan rugby?"
"seru dong! udah nonton aja, dijamin gak rugi,"
"yaudah deh kalo gitu gw nonton........sampe besok ya,"
"ok, jangan lupa ketemu di tempat biasa"

Andrew pun pergi meninggalkan Sindy untuk pulang ke rumahnya. Ia tidak pernah tahu bahwa selama ia berteman dengan Sindy dari sejak SMP dulu, Sindy telah menyukainya. Namun, Andrew yang dingin tidak pernah tahu akan hal ini. Ia hanya menganggap Sindy sahabatnya saja
Lagipula, Sindy buka tipenya, karena Andrew tidak suka cewek tomboy dan lebih suka cewek feminin yang cantik dan anggun dengan kepribadian yang menarik


Di perjalanan pulang Andrew berjalan sendirian sambil terus memikirkan mimpinya semalam. Andrew berjalan di jalanan sepi siang itu. Seseorang yang misterius terus membuntutinya di belakang. Setiap Andrew curiga dan berbalik ke belakang, orang itu tidak ada tapi setiap Andrew melanjutkan untuk berjalan, orang itu muncul di belakang. Orang ini bukanlah orang biasa dan sangat berbahaya. Orang ini disebut Jagter Held. Jagter Held adalah pemburu pahlawan-pahlawan terpilih seperti Andrew ini

Jagter Held yang berpakain serba hitam dan bisa berjalan dengan sangat cepat itu terus mengejar Andrew. Andrew yang sadar sedang dibuntuti itu pun langsung berlari dengan cepat ketika ada orang misterius sedang mengejarnya di belakang tanpa berlari. Jagter Held selalu melayang dan tidak pernah menyentuh bumi.

Andrew yang terus berlari itu diserang oleh Jagter Held dari belakang. Jagter Held terus menyerang Andrew dengan sinar hitamnya. Sinar hitam itu mengenai tembok dan jalanan sekitar dan membuatnya langsung hancur berkeping-keping. Siapa pun yang terkena sinar hitam Jagter Held akan hancur berkeping-keping.

Andrew terus berlari dengan cepat. Ia sudah sangat kelelahan. Ia mencari jalanan yang ramai untuk meminta pertolongan. Jagter Held yang sangat cepat itu langsung menangkap Andrew dan membawa Andrew terbang ke atas gedung. Andrew terus berteriak dan mulutnya langsung ditutup dengan tangan Jagter Held


Jagter Held yang sudah menangkap Andrew itu mencoba untuk membunuh Andrew dengan kekuatan hitamnya. Ia ingin menghancurkan tubuh Andrew dengan sinar hitamnya. Tapi anehnya tubuh Andrew bisa menahan kekuatan sinar hitam dari Jagter Held ini. Andrew yang mengira sudah mati ini sangat kaget ketika tubuhnya bersinar terang dan membuat Jagter Held terbakar dan menghilang. Jagter Held ini telah mati karena kekuatan Andrew yang misterius itu. Andrew hanya bingung dengan apa yang terjadi. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Tiba-tiba saja anak remaja biasa seperti dia menjadi seorang yang memiliki kemampuan khusus dan disebut sebagai orang terpilih

"ada apa denganku, makhluk apa tadi yang menyerangku," ucap Andrew

Andrew lalu pergi untuk pulang ke rumahnya



Malam itu di tempat yang sepi. Seorang ilmuwan terkenal sedang berada di laboratoriumnya untuk meneliti temuan barunya. Ia sedang mencoba untuk membuat peranti lunak baru untuk diaplikasikan ke komputer masa depan. Ia tidak tahu seseorang telah datang ke tempatnya untuk menculiknya. Penculik ini menamakan dirinya Raptors

Ilmuwan itu sedang mengetik di komputernya untuk menyusun sistem dari peranti lunak yang akan dibuatnya. Lalu seorang Raptors tiba-tiba muncul di depannya. Ilmuwan itu sangat kaget ketika seseorang misterius berdiri di depannya

"si........siapa kamu?!"
"selamat malam dok.....ter...." ucap Raptors dengan suara seramnya
"kenapa kamu tiba-tiba ada disini?!"

"saya ingin menculik dokter....."
"apa maksut kamu?! saya akan telepon polisi!"
"jangan dokter......saya tidak ingin membunuh dokter, tugas saya hanyalah menculik dokter dan membawa dokter ke tempat kami, kami hanya butuh bantuan dokter untuk menguasai dunia ini, dokter bersediakan?" ucap Raptors

"menguasai dunia?! apa maksut kamu! kamu gila ya?!"
"sudah jangan banyak bicara!"

Raptors itu pun menculik seorang ilmuwan lagi malam itu. Satu per satu ilmuwan hilang diculik oleh Raptors ini. Sudah ada dua mahluk aneh yang muncul di bumi ini. Kedua mahluk ini bukanlah yang terkuat atau pemimpin di kaumnya. Sesuatu yang lebih jahat dari mereka telah menyuruh mereka untuk melakukan hal ini untuk menguasai dunia. Apabila ini tidak segera dihentikan, dunia akan berakhir seperti mimpi Andrew tadi malam. Andrew sang terpilih harus segera mencari keempat orang terpilih lainnya dan melawan orang-orang jahat ini. Masa depan dunia ada di tangan kelima orang terpilih ini