Kamis, 10 Desember 2009

2. Nightmare

Andrew sedang berada di pertandingan rugby yang sudah ditunggu-tunggu oleh para murid-murid sekolah. Pertandingan antara sekolah Halley Town yaitu sekolah Andrew melawan sekolah Tornsville. Dari dulu kedua sekolah ini memang musuh bebuyutan dalam olahraga rugby.

Semua murid-murid sudah duduk di bangku penonton. Keadaan di tribun penonton itu sangat meriah dan penuh oleh murid-murid yang mendukung sekolah mereka. Kubu sekolah Halley Town berada di sebelah kiri tribun dengan baju serba biru dan putih sebagai tanda warna seragam tim rugby mereka. Kubu sekolah Tornsville duduk di sebelah kanan tribun dengan menggunakan baju serba hitam dan abu-abu sebagai tanda warna seragam tim rugby mereka.

Beberapa murid sekolah ada yang beradu mulut dari tribun mereka untuk saling memaki tim rugby lawan. Mereka saling beradu mulut dan menyatakan tim merekalah yang menang.
Kedua tim cheerleaders sekolah ini pun menyemangati tim mereka di depan tribun penonton. Keadaan lapangan rugby itu sungguh meriah. Andrew hanya diam saja duduk di samping Sindy.

"liat! liat! tim kita udah masuk ke lapangan!" ucap Sindy

Semua pendukung sekolah Halley Town pun berdiri dan bersorak ramai untuk menyambut tim rugby mereka. Para murid perempuan menyoraki Jackson sang kapten tim rugby yang keren dan kuat itu. Jackson adalah pemain rugby yang tangguh dan kuat. Tidak ada satupun lawan yang mampu menyaingi kecepatan berlarinya dan keseimbangan badannya. Karena kemampuannya ini, ia dipercaya menjadi kapten tim rugby sekolah Halley Town

Dari sisi lain, tim rugby sekolah Tornsville masuk ke lapangan dengan menggunakan seragam berwarna hitam dan abu-abu. Kubu sekolah Halley Town menyoraki dan mengejek mereka

Kedua tim itu pun bertanding satu sama lain. Mereka saling beradu otot dan kekuatan badan untuk membuat angka. Jackson berlari membawa bola rugby dengan sangat cepat melewati lawan-lawannya. Setiap lawan yang ingin menjatuhkannya langsung terlempar karena ditabrak oleh Jackson. Akhirnya Jackson berhasil membuat angka dan membuat timnya unggul untuk sementara. Para pendukung tim rugby Halley Town pun bersorak dengan kencang.

Pertandingan terus berlangsung sangat sengit, Andrew merasakan sesuatu yang janggal. Kemampuan khususnya mulai keluar. Ia merakasan kehadiran Jagter Held.

Beberapa anak murid dari kubu sekolah Tornsville yang terlihat aneh itu mulai kelihatan tidak wajar. Semua murid-murid sekolah Tornsville melihat mereka dengan sangat aneh. Mereka tiba-tiba berubah menjadi Jagter Held. Beberapa murid dari Tornsville itu ternyata adalah Jagter Held yang menyamar. Jagter Held yang berjumlah 5 orang itu melayang-layang di udara dan menyerang para murid yang duduk di tribun.

Semua murid panik dan berlarian turun dari tribun. Beberapa diantara mereka ada yang tewas terkena sinar hitam Jagter Held.

Para Jagter Held ini ingin memburu para orang-orang terpilih yang ada di sekitarnya. Salah satu dari orang terpilih itu adalah Andrew dan satu lagi adalah Jackson. Jagter Held itu menyerang Jackson yang berada di tengah lapangan. 3 Jagter Held menyerang Jackson dengan sinar hitamnya. Jackson terus berlari cepat dan menghindar dari serangan Jagter Held. Sinar hitam Jagter Held menghancurkan lapangan rugby dan membuatnya penuh dengan lubang.

Andrew yang tahu bahwa ia adalah orang terpilih hanya bisa ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Di tengah orang-orang yang panik, ia tidak bisa berpikir jernih. Ia pun merasa takut dengan mahluk seram yang bernama Jagter Held ini. Ia melihat dari kejauhan Jackson dibunuh oleh para Jagter Held ini. Tubuh Jackson hancur berkeping-keping setelah terkena sinar hitam Jagter Held

Andrew yang ketakutan itu hanya bisa melihat 2 Jagter Held melayang di depannya. Salah satu Jagter Held itu menusuk Andrew dengan sinar hitamnya. Sinar hitam itu berubah menjadi sebilah pisau dan langsung menusuk Andrew dan Andrew pun tewas.




"tidaaaak!!!!!!!!!!"

"......ternyata aku masih hidup...." ucap Andrew yang baru bangun dari mimpinya

Keringat memenuhi tubuh Andrew. Ia baru saja mimpi buruk tadi. Seorang Jagter Held berhasil membunuhnya. Ia pun hanya terdiam sambil memikirkan arti dari mimpinya itu. Nafas Andrew tersengal-sengal dan ia sedikit shock dengan mimpinya itu. Perlahan ia kembali berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Andrew pun kembali tertidur pulas.




Pagi itu mentari pagi bersinar cukup terang. Awan biru terlihat begitu indah berjajar di atas menemani sang mentari pagi. Jackson terlihat keluar dari rumahnya sambil membawa tas ranselnya. Ia terlihat berjalan terburu-buru karena ingin cepat sampai ke tempat latihan rugby tim sekolahnya. Setelah ia berada di gang-gang sepi, suara seseorang memanggilnya berulang-ulang. Jackson terus melihat sekelilingnya dan mencari dari mana suara itu datang. Tiba-tiba di depan Jackson muncul laki-laki tua berbaju putih dengan rambutnya yang panjang dan berjenggot tebal yang hitam. Ia berjalan mendekati Jackson

"anak muda tenangkanlah dirimu," ucap laki-laki tua itu
"siapa kamu?" ucap Jackson
"saya ini adalah pendahulumu, pelindung dunia di masa lalu,"
"omong kosong, paling cuma penipu murahan," ucap Jackson

Jackson pun berjalan meninggalkan laki-laki tua itu

"sabarlah dulu anak muda, saya cuma ingin berbicara sebentar denganmu, pembicaraan ini sangat penting untuk masa depan dunia, dunia akan hancur sebentar lagi nak"

Jackson menengok ke arah kakek tua itu
"hancur? apa maksut kakek?


"Jackson Celendin, kamu adalah salah satu penerus kami, kamu adalah yang terpilih Jackson," ucap laki-laki itu
"terpilih? apa maksutmu!"
"kamu adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan dunia ini dari makhluk-makhluk jahat yang berdatangan untuk memusnahkan kehidupan manusia,"

"omong kosong! apa yang anda bicarakan! saya ini cuma seorang anak SMA biasa! jangan sembarangan kalau berbicara!"
"memang tidak pernah berubah dari masa dulu. Kami semua pun tidak percaya dulu ketika kami dipercaya oleh NYA untuk melindungi dunia ini...tapi.....semua itu memang benar anak muda, kitalah orang-orang terpilih"
"apa buktinya kalau kita orang terpilih!? kalau anda memang terpilih apa buktinya?!"

"baiklah ikut saya,"



Seketika Jackson dibawa ke masa lalu ketika kehidupan masih tidak beraturan dan banyak pergejolakan dari para manusia. Sekarang Jackson berada di masa sebelum masehi sekitar ribuan tahun yang lalu. Di masa ini, hiduplah raja yang sangat tamak dan jahat bernama Evolin. Ia sangat bengis terhadap rakyatnya. Siapa pun rakyat yang tidak menurut dengannya akan dibunuh beserta keluarganya.Raja Evolin juga raja yang menyembah setan dan selalu melakukan ritual dengan mengorbankan nyawa para rakyatnya untuk menambah kekuatan hitamnya.

Suatu ketika Raja Evolin gundah karena kekuasannya yang kurang. Ia ingin menguasai seluruh negara yang berjumlah 3 kerajaan itu. 2 kerajaan lain dikuasai oleh saudara-saudara kandung Raja Evolin yang masing-masing bernama Raja Wisden dan Raja Oliver.

Raja Evolin yang tamak ingin menggulingkan kekuasaan para saudaranya itu. Ia ingin menguasai 3 kerajaan ini dan mengambil alih seluruh pemerintahan. Akhirnya, malam itu Raja Evolin memanggil para pasukan dan kaki tangannya untuk menghancurkan kekuasaan Raja Wisden dan Raja Oliver. Kedua raja itu tewas dan pemerintahan pun berhasil dikuasai oleh Raja Evolin sepenuhnya.

Bertahun-tahun Raja Evolin menduduki kekuasaan tertinggi di negara itu. Ia bersama para pengikut dan kaki tangannya terus menyiksa para rakyat menuju kesengsaraan yang abadi. Tidak ada kebahagiaan di mata para rakyat jelata. Mereka hanya bisa menangis dan pasrah terhadap kekuasaan Raja Evolin yang absolut.

Raja Evolin yang tamak ini terus bertambah tua seiring berjalannya waktu. Ia menyuruh para pengikut dan kaki tangannya untuk mencari penyihir terhebat untuk membuatkannya ramuan abadi agar ia bisa hidup selamanya. Raja Evolin menganggap dirinya adalah tuhan dan tuhan tidak akan bisa mati. Maka dari itu ia ingin bisa hidup untuk selamanya dan menjadi tuhan.

Melihat Raja Evolin yang sudah sangat keterlaluan, turunlah para orang-orang terpilih untuk menghancurkan Raja Evolin beserta para pengikutnya. Para orang terpilih ini berhasil menggagalkan niat Raja Evolin dengan mengalahkannya beserta para pengikut-pengikutnya. Raja Evolin beserta pengikutnya dikubur hidup-hidup di bawah gurun pasir yang sangat dalam. Sejarah Raja Evolin pun berakhir.

Waktu terus berjalan dari tahun ke tahun sampai ke jaman modern. Banyak orang sekitar yang melihat keberadaan Raja Evolin yang terkenal kejam itu. Mereka sering melihat Raja Evolin berjalan di jalanan sepi dengan menggunakan Jubah hitamnya. Banyak juga yang bilang bahwa Raja Evolin masih hidup dan berhasil melaksanakan keinginannya dulu untuk hidup abadi. Kejanggalan pun semakin kuat ketika para orang-orang penting di negara itu hilang satu per satu dengan misterius. Banyak yang menduga ini adalah ulah Raja Evolin dan para pengikutnya. Raja Evolin ingin menuntaskan keinginan masa lalunya untuk menjadi Tuhan dan menguasi seluruh dunia. Maka dari itu ia bangkit dan siap melakukan kejahatan di muka bumi ini


Setelah lama berada di masa lalu, Jackson pun dibawa kembali ke masa kini. Ia sangat tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"kami gagal ketika itu,"
"gagal?"
"ya, Raja Evolin masih hidup.....dia berhasil melaksanakan ritualnya dan menjadi abadi....setelah sekian lama hilang....ia pun bangkit dan ingin untuk menguasai dunia ini,"
"lalu apa yang harus aku lakukan?"
"kalian harus mencegah Raja Evolin dan para pengikutnya menguasai dunia, carilah keempat orang terpilih lainnya dan lawanlah kejahatan ini,"
"dimana saya harus mencari orang-orang ini?"
"temanmu bernama Andrew itulah salah satu orang terpilih ini,"
"Andrew?! siapa dia?! saya tidak mengenalnya!"

"kamu akan segera menemuinya Jackson....jangan mengecewakan kami para pendahulumu ini,"

Lelaki tua itu pun perlahan menghilang dan meninggalkan Jackson

"tunggu! jangan pergi! saya masih tidak mengerti!" ucap Jackson

Jackson pun pergi dari tempat itu

Seorang Jagter Held keluar dari balik tembong gang. Ia melihat Jackson pergi di kejauhan. Jagter Held itu terlihat geram, ia meraung seperti harimau yang baru melihat mangsanya lari. Gigi tajamnya yang seram terlihat begitu mengerikan. Jagter Held itu pun pergi dari tempat itu.




Siang itu Andrew sedang makan bersama Sindy di sebuah cafe di tengah kota. Keadaan kota cukup ramai siang itu. Para pejalan kaki memenuhi trotoar, mobil-mobil pun lalu lalang di jalan raya dengan cukup cepat. Seorang pengemis pemain gitar bernyanyi di trotoar untuk sekedar mendapat recehan dari para pejalan kaki. Di dalam cafe, terlihat Andrew dan Sindy sedang menyantap makanan sambil membicarakan sesuatu

"drew...kira-kira siapa yang menang pertandingan rugby nanti? sekolah kita pasti kan!" ucap Sindy
"mudah-mudahan aja...dari dulu kan tim rugby kita emang musuh abadi sama tim rugby sekolah Tornsville," ucap Andrew
"iya...tahun kemarin tim kita kalah di final sama Tornsville...abis belum ada "si jenius" Jackson sih,"

"oh Jackson itu...kapten tim rugby sekolah kita kan? dia emang jago...mudah-mudahan malam ini dia main bagus,"
"iya mudah-mudahan...tapi emang si Jackson itu banyak fans ceweknya...banyak banget cewek sekolah yang suka sama dia,"
"gak heran, badan tinggi tegap gitu, wajah keren....kapten tim rugby juga, cewek mana yang gak suka sama dia," ucap Andrew

"gw gak,"
"emang lo cewe?" ucap Andrew meledek
"sial lo...menurut lo emang apa?"
"hmm.....cewe,"
"cewe kan,"

"iya cewe yang nyontek PR orang mulu kerjaannya,"
"hehehe,"
"ketawa aja bisanya...tapi.....kenapa lo gak suka sama Jackson? bukannya dia ideal banget sebagai cowo?" ucap Andrew sambil menyantap makanannya

"gak ah, gw gak mau gampang suka sama orang sebelum gw kenal sama dia, gw harus kenal sama dia, baru gw putusin suka sama dia apa gak, belum tentu Jackson yang keren itu baik kaya lo.....ups,"

"hah? kaya siapa?"
"hah? kaya siapa apaan? gak ko," ucap Sindy
"ooh...."

"untung dia gak denger tadi, hampir aja...." gumam Sindy


Tiba-tiba terdengar suara ribut orang-orang di luar Cafe. Semua orang di cafe itu pun keluar dari dalam cafe untuk melihat keadaan di luar

"hah apa itu! banyak banget meteornya," ucap salah satu orang
"apakah ini kiamat?" ucap orang lain lagi
"bukannya kiamat 2012?"

Andrew dan Sindy melihat ke langit. Mereka melihat banyak meteor berjatuhan dari langit. Meteor-meteor itu langsung menuju bumi dan salah satunya ada yang terjatuh di tengah kota.

"lihat! ada yang jatuh di alun-alun kota! ayo kita lihat!" ucap salah satu orang
"ini serangan alien!" ucap orang yang lain lagi

Para orang-orang yang ramai itu pun menuju alun-alun kota untuk melihat meteor yang jatuh di sana. Andrew dan Sindy pun ikut berlari bersama orang-orang untuk melihat meteor itu.

"Sin jangan jauh-jauh! nanti kita kepisah! rame banget soalnya! cepet pegang tangan gw!" ucap Andrew

Sindy pun memegang tangan Andrew dengan erat


Setelah sampai di alun-alun kota. Para orang-orang yang ramai itu pun melihat sebuah lubang cukup besar dan sangat dalam. Beberapa polisi terlihat sedang menghalangi orang-orang yang ingin melihat meteor itu dari dekat.

"pak mundur! anda terlalu dekat!" ucap polisi itu
"semuanya mohon mundur! ini hanya gejala alam biasa! tidak ada yang perlu dikhawatirkan! lebih baik anda semua bubar!" ucap polisi lain

Andrew dan Sindy berusaha untuk melihat lubang meteor itu. Pandangan mereka tertutupi oleh orang-orang di depannya.

"susah banget ngeliatnya!" ucap Andrew
"iya, harus maju ke depan," ucap Sindy

Polisi yang berjumlah sedikit itu tidak mampu menghalangi orang-orang yang ingin mendekat ke lubang meteor itu. Akhirnya, satu pemuda yang sok mendekat ke lubang itu.

"ada apaan sih? cuma lubang gini doang pake dihalangin," ucap pemuda itu sambil melihat teman-temannya di belakang
"bener lo! lubang kaya gini aja pake dihalangin segala! polisi emang suka berlebihan!" ucap teman-teman pemuda itu

"hai nak! jangan sembarangan mendekat ke lubang itu! mundur sekarang!" ucap polisi
"kenapa pak? emang bakal terjadi apa kalo saya mendekat?" ucap pemuda sok itu


Dari dalam lubang meteor terlihat tentakel-tentakel aneh menjulur keluar untuk menangkap pemuda yang berdiri di dekat lubang itu. Pemuda sok itu pun tertarik ke dalam lubang oleh tentakel aneh itu. Semua orang pun kaget dan langsung panik. Para polisi pun mulai kewalahan dengan kepanikan orang-orang itu.

"tenang! tenang! saya harap semua tenang! jangan panik!" ucap polisi itu

Lubang meteor itu tertutup perlahan dan membentuk simbol aneh di tanah. Para polisi itu pun melapor menggunakan radio khususnya

"lubang meteor itu tertutup...ini hal yang aneh..." ucap polisi itu
"disini pun begitu...lubang meteor itu tertutup...apa sebenarnya ini?" ucap suara seorang polisi di radio
"di mana anda berada?"
"di belakang bukit Halley,"

"baiklah, segera kembali ke markas...kita harus membicarakan kejadian ini dengan atasan,"
"siap!"


Meteor-meteor itu berjatuhan di berbagai tempat di seluruh dunia. Entah dari mana meteor itu berasal. Yang jelas seseorang telah mengirimkan meteor-meteor ini. Seseorang yang sangat jahat dan berbahaya. Seseorang yang ingin menguasai dunia ini



Di tempat latihan tim rugby sekolah Halley Town. Jam 3 Siang

"sudah sudah! jangan sampai konsentrasi latihan terganggu oleh meteor-meteor itu! cepat semua berbaris!" ucap pelatih tim rugby sekolah Halley Town

Para pemain rugby termasuk Jackson pun membentuk barisan dengan rapi. Mereka baru saja melihat meteor-meteor besar bejatuhan dari langit. Pelatih Rob berjalan dan melihat mereka satu-satu. Lalu ia berhenti di depan salah satu pemain

"apakah kamu siapa menang hari ini?!" ucap pelatih Rob
"siap pak,"
"apa?!"
"siap pak!"

Pelatih Rob menarik pemain itu sampai wajahnya dekat dengan wajah pelatih Rob

"saya tidak dengar! ucapkan dengan keras! apa kamu siap menang malam ini?!"
"saya siap menang pak malam ini!!"
"bagus!"

"malam ini kita akan melawan musuh bebuyutan kita! siapa pun harus bermain baik malam ini! apakah kalian mau harga diri kalian terinjak-injak oleh sekolah Tornsville anak muda!!" ucap pelatih Rob
"tidak pak!" ucap para pemain serentak
"bagus!"

"siapa kita!?" ucap pelatih Rob
"kita adalah sang pemenang!"
"siapa kita!!"
"kita adalah pemenang pak!"
"bagus! sekarang bentuk dua tim! dan pergilah ke lapangan! kita akan latih tanding untuk persiapan nanti malam!"

Para pemain rugby sekolah Halley Town itu pun pergi ke lapangan untuk latih tanding. Mereka bersiap untuk memulai pertandingan. Jackson terlihat memberi arahan ke timnya untuk memenangkan pertandingan

"begini strateginya...gw akan membawa bola sampai ke tengah lapangan...sampai mereka ngejar gw...terus bola akan gw oper ke lo Rick... tapi lo harus ambil posisi di depan...lo harus lari secepatnya ke depan pada saat gw bawa bola...setelah itu lo lari dan cetak angka! yang lain jaga pemain lawan satu-satu! ayo kita menangkan ini kawan!" ucap Jackson


Pertandingan pun dimulai. Sesuai strategi Jackson, semua pemain menjaga satu-satu pemain lawan. Rick terlihat berlari ke depan dengan cepat. Jackson terus berlari membawa bola sambil menabrak para lawan yang menjaganya. Semua pemain lawan terus mengejar dan fokus ke Jackson.

Jackson yang kuat dan cepat itu berhasil menjatuhkan para lawan-lawannya. Tapi Beny yang dijuluki "The Bison" di tim rugby Halley Town menjadi penghadang terakhir Jackson. Jackson melihat di depannya ada Beny yang berbadan sangat kekar. Ia berusaha untuk melewati Beny namun Beny yang kekar itu menabrak Jackson dengan sangat keras sampai Jackson berputar dan terjatuh kencang ke tanah. Semua pemain dan pelatih pun mendekati Jackson yang tersungkur di tanah

"lo gapapa Jack?" ucap Beny
"Jack! ada yang cedera ga?" ucap teman yang lain
"wah gawat lo Ben, si Jackson lo abisin juga,"
"gw gak tahu kalo bisa sampai kaya gini," ucap Beny

"minggir-minggir! ada yang patah Jack?" ucap pelatih Rob
"tangan saya pelatih," ucap Jackson

Tangan Jackson patah dan terlihat mengerikan. Semua pemain terlihat begitu ngeri ketika melihat tangan Jackson yang patah itu.

"gila serem banget," ucap Rick
"wah kacau! si Jackson gak bakal bisa main malam ini," ucap pemain lain
"bisa kalah kita,"

"kayanya gw gak apa-apa deh, gak ngerasa sakit gw," ucap Jackson sambil bangun dari tanah
"ah masa? tangan lo patah gitu...ngeri gw ngeliatnya," ucap Rick
"serius gak apa-apa...gw gak ngerasa sakit sedikit pun," ucap Jackson

"Jackson! kamu harus cepat dibawa ke tim medis! tim medis cepat bawa Jackson!" ucap pelatih Rob
"tidak perlu pelatih, saya sudah sembuh...lihat," ucap Jackson

Jackson tiba-tiba membetulkan tangannya yang patah itu. Tangannya yang patah tiba-tiba sembuh kembali dengan mudah. Sebagai orang terpilih, inilah salah satu kelebihan Jackson.

Semua teman-teman Jackson sangat kebingungan. Tim medis dan pelatih Rob pun demikian. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat

"ooh...sudah sembuh ya....bagus....kamu bisa bermain malam ini kalo gitu," ucap pelatih Rob




Setelah selesai latihan, ruang ganti pemain tim Halley Town. Jam 04.30 sore

Jackson sedang mandi sore itu setelah lelah latihan. Ia mandi sendiri di ruangan sepi itu. Seseorang misterius membuka pintu ruang ganti tim perlahan. Ia masuk ke dalam ruangan.

Setelah selesai mandi, Jackson pergi ke lokernya dan berpakaian. Ia membuka lokernya dan melihat ke cermin di lokernya. Di cermin itu Jackson melihat ada orang berbaju hitam yang sangat misterius berjalan ke arahnya. ia pun langsung menengok ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa di sana.

Jackson berjalan meninggalkan ruang ganti tim sambil membawa tasnya. Seseorang berjalan mendekatinya dari belakang. Ia menepuk pundak Jackson. Jackson pun kaget

"Jack soal yang tadi, gw minta maaf banget ya, gw gak sengaja," ucap Beny
"oh lo Ben...gw kira siapa....oh soal yang tadi santai aja...gw juga gak apa-apa kan," ucap Jackson
"iya, gw juga bingung...kok bisa tangan lo langsung sembuh gitu? jangan-jangan lo punya kemampuan khusus kaya orang terpilih? jangan-jangan lo orang terpilih? tapi masa sih lo orang terpilih?" ucap Beny
"orang terpilih apaan?"

"lo pernah baca cerita tentang sejarah masa lalu gak? tentang orang-orang terpilih untuk melawan kejahatan sekitar ribuan tahun lalu...mereka punya kekuatan khusus seperti para nabi...bisa dibilang mukjizat," ucap Beny
"lo terlalu banyak baca komik Ben...mana ada yang kaya gitu di jaman sekarang," ucap Jackson
"iya sih,"

Jackson berpikir dalam hati,"orang-orang terpilih? apa benar itu ada? apa benar apa yang dikatakan kakek tua itu tadi pagi? apa aku ini nabi seperti yang diucapkan Beny?"

"udah ah, gw mau cabut...mau istirahat gw...ntar malem tanding kan," ucap Jackson
"bareng gw aja Jack,"
"ok,"

Beny dan Jackson pun pergi meninggalkan ruang ganti. Seseorang muncul dari balik lemari loker. Ia adalah Jagter Held. Jagter Held ini mengerang dengan suara yang mengerikan. Ia ingin segera memburu Jackson sang pahlawan terpilih, namun ia mengalami kesulitan untuk melakukan itu. Jagter Held itu pun pergi dari tempat itu




Lapangan rugby sekolah Tornsville. Jam 07.45 malam

Suasana di luar lapangan cukup ramai dipadati oleh para murid-murid masing-masing sekolah untuk melihat pertandingan yang paling ditunggu-tunggu oleh kedua sekolah. Mereka terlihat mengantri di pintu loket untuk masuk ke dalam lapangan.

Di tempat lain, Sindy sedang menunggu Andrew di cafe tempat yang sudah mereka janjikan untuk bertemu sebelumnya. Sindy gelisah dan terus melihat jam di tangannya. Ia melihat tinggal 15 menit lagi pertandingan akan segera dimulai.

"duuuh...si Andrew mana si? tinggal 15 menit lagi nih... yang gw gak suka dari Andrew tuh ngaretnya ini...dari dulu emang gak pernah berubah nih anak," ucap Sindy


Andrew sedang menyetir motor vespanya di jalan raya. Ia terlihat gelisah dan terus berusaha menuju cafe untuk menjemput Sindy. Ia menyetir motor itu dengan cepat. Namun, jalanan sabtu malam itu cukup ramai, Andrew pun terjebak macet dan terus mengeluh

"kenapa sih sabtu malam semua orang keluar! gak tau apa gw mau keluar juga! bikin macet aja ah!" ucap Andrew

"hei lihat apa itu!" ucap salah satu pejalan kaki

Andrew yang berada di motornya melihat ke arah langit. Ia melihat beberapa bayangan hitam terbang dengan cepat menuju ke arah lapangan rugby sekolah Tornsville.

"itu seperti makhluk yang kemarin mengejarku...tidak salah lagi...mimpiku itu memang benar! aku harus segera ke lapangan rugby itu! Jackson tidak boleh mati!"

Andrew langsung membelokkan motornya ke trotoar. Ia mengendarai motornya dengan cepat melewati trotoar untuk menghindari macet. Para pejalan kaki meneriakinya. Tak lama ia pun sampai di depan cafe tempat Sindy menunggu. Ia melihat Sindy berdiri sambil bertolak pinggang dan menunjuk jamnya

"jam berapa sekarang?" ucap Sindy sedikit marah
"hmm....jam 8?" ucap Andrew sambil tersenyum agak ketakutan kalau Sindy mengamuk
"pertandingan jam berapa?" ucap Sindy
"jam 8..." ucap Andrew tersenyum
"kita telat tau....ayo ah cepet!" ucap Sindy sambil naik ke vespa Andrew

Andrew pun langsung meng-gas vespanya tanpa ragu. Ia terus melewati trotoar jalanan. Seorang kakek tua yang hampir tertabrak meneriakinya.

"kurang ajar! gila! lihat-lihat dong!" ucap kakek itu
"maaf kek! sekarang trotoar udah bisa untuk motor kok," ucap Andrew

Kakek itu terlihat bingung sambil memikirkan perkataan Andrew barusan.

"dasar anak jaman sekarang...dia pikir aku bodoh apa percaya dengan perkataannya," ucap kakek itu

Tiba-tiba banyak motor lain yang melewatinya. Kakek itu pun kaget dan bingung ketika banyak motor yang melewati trotoar jalanan.

"betul kek! trotoar udah bisa untuk motor di waktu tertentu!" ucap salah satu pengendara motor sambil menyetir melewati kakek itu

"oh jadi begitu...pintar juga anak-anak jaman sekarang ya...aku harus coba besok-besok," ucap kakek itu



Setelah sekian lama. Andrew dan Sindy pun sampai di lapangan rugby sekolah Tornsville. Ia dan Sindy langsung bergegas ke pintu loket. Di pintu loket itu banyak orang yang ingin masuk ke lapangan. Namun, ternyata loket itu sudah tutup dan ada tulisan semua bangku telah penuh.

"hah? semua bangku udah penuh? tuh kan kita telat..." ucap Sindy agak kecewa
"yah....gimana nih," ucap Andrew
"batal deh nonton tim sekolah kita," ucap Sindy

Sindy terlihat sangat kecewa dan wajahnya muram. Andrew melihat Sindy dan meminta maaf kepadanya

"maafin gw ya Sin...semua gara-gara gw," ucap Andrew
"ah gapapa ko," ucap Sindy tersenyum
"gw punya ide," ucap Andrew
"ide apaan?"
"ayo ikut gw!"

Andrew menarik tangan Sindy agar mengikutinya. Andrew mengajak Sindy ke tempat penjual makanan yang berada di depan lapangan.

"gimana kalo gw traktir makan sebagai permintaan maaf gw? gw tahu lo belom makan malam kan," ucap Andrew
"gw udah makan kok," ucap Sindy
"masa?"
"iya serius,"

Tiba-tiba perut Sindy berbunyi cukup keras. Andrew hanya tersenyum saja melihat Sindy

"belum makan ya?"
"udah tadi pagi maksut gw," ucap Sindy
"oh gitu...mau hotdog ga?"
"boleh deh,"
"gitu dong...gw kan mau minta maaf sin....pak hotdog dua ya,"

Mereka pun menyantap hotdog berdua di bawah pohon rindang malam itu. Bintang menerangi malam dan membuat suasana menjadi semakin romantis. Andrew dan Sindy hanya diam saja sambil menyantap hotdognya

"akhirnya kita makan hotdog gini," ucap Sindy
"iya...gapapalah lumayan," ucap Andrew
"gara-gara lo si, gw jadi gak nonton nih, huh!"
"sori sin, udah ke 50 kali nih gw bilang sori,"
"gapapa, gw masih kecewa abisnya,"


Suara teriakan orang-orang terdengar dari dalam lapangan rugby. Beberapa diantara mereka terlihat keluar dari pintu loket dengan mendobrak pintu itu. Para penonton yang kebanyakan anak SMA itu terlihat berebutan keluar dari pintu loket. Mereka terlihat panik

"monster! monster! cepat pergi dari sini!"
"monster itu ingin membunuh kita!!"

Andrew dan Sindy sangat kaget melihat para orang-orang yang panik itu

"sin! lo tunggu disini! kalo perlu pulang aja! gw harus ke dalam! di dalam sangat berbahaya! lebih baik lo jangan ikut ke dalam!" ucap Andrew

Andrew pun berlari meninggalkan Sindy

"Andrew! drew! tunggu!" ucap Sindy



Andrew terus berlari ke arah pintu loket. Ia melewati banyak orang yang berlalu lalang keluar dari pintu loket

"lo mau kemana? lo mau ke dalam? lo gila ya? di dalam ada monster! lebih baik lo pergi!" ucap salah satu penonton
"gw harus ke dalam!" ucap Andrew
"terserah! gw gak nanggung!"

Andrew pun masuk ke lapangan. Ia melihat lapangan sudah hancur dan berlubang-lubang. Tribun penonton pun hancur karena ulah para Jagter Held. Beberapa pemain rugby ada yang tewas di lapangan. Andrew melihat Jackson sedang dikejar para Jagter Held. Lalu Andrew berlari untuk menyelamatkan Jackson. Namun, Andrew sedikit terlambat dan Jagter Held menyerang Jackson dengan sinar hitamnya. Jackson terkena sinar hitam itu dengan telak. Andrew berteriak kencang memanggil nama Jackson malam itu.

"apakah aku gagal menyelamatkan Jackson?"

-To be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar